Selasa 24 Sep 2019 11:30 WIB

Nasyiatul Aisyiyah Minta Pemerintah Tindak Pembakar Hutan

Nasyiatul Aisyiyah mendesak penanganan hutan segera,

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Warga berjalan di perladangan berlatarbelakang kebakaran hutan gunung Sumbing di Banaran, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga berjalan di perladangan berlatarbelakang kebakaran hutan gunung Sumbing di Banaran, Tembarak, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (23/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di sejumlah daerah di Sumatra dan Kalimantan merupakan fenomena alam karena faktor manusia dan alam. Nasyiatul Aisyiyah mendesak pemerintah segera menyelesaikan semua persoalan terkait karhutla.  

"Kondisi belum berubah setelah beberapa pekan, (karhutla) cenderung lebih parah dan membahayakan bagi kehidupan manusia, maka Nasyiatul Aisyiyah mendesak pemerintah untuk bertindak cepat dan tanggap tanpa terkecuali dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan yang cukup membahayakan," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini, kepada Republika.co.id, Selasa (24/9).

Baca Juga

Pihaknya juga mendesak pemerintah untuk mengusut, memproses hukum dan menindak tegas oknum yang sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan dengan motif apapun. Mendesak pemerintah untuk memberikan emergency response terutama kepada perempuan, lansia, dan anak atas bahaya karhutla. 

Nasyiatul Aisyiyah juga mengajak kepada semua pihak untuk bekerjasama menangani korban karhutla dan melakukan pemadaman api secara berkala. Mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah jika tidak ada urusan yang penting supaya tidak terdampak bahaya asap karhutla. 

"‎Nasyiatul Aisyiyah di sejumlah wilayah terdampak asap karhutla telah membagikan masker untuk anak dan dewasa, Nasyiatul Aisyiyah juga telah tergabung dalam emergency response bersama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC)," ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement