Selasa 24 Sep 2019 18:00 WIB

Kiriman Kilat Ala Dinasti Seljuk

Surat dari Kairo dengan tujuan Damakus sampai empat hari.

Peta wilayah Dinasti Seljuk.
Foto: Wikipedia
Peta wilayah Dinasti Seljuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dinasti Seljuk sudah memiliki seorang Diwan Al-Barid Menteri Pos dan Komunikasi. Bagi pemerintahan Al-Mulk, layanan perposan merupakan lembaga negara yang penting.

Departemen Pos dan Telekomunikasi dijadikannya sebagai sebuah agen informasi. Melalui layanan pos, seorang perdana menteri bisa berkomunikasi dengan gubernur di berbagai provinsi yang terbentang begitu luas.

Baca Juga

Pejabat inspektur pos pada masa itu tak hanya memastikan surat-surat yang dikirim sampai di setiap kantor pos, cetus Lunde. Namun, imbuh dia, para inspektur pos juga bertugas untuk mengumpulkan informasi bagi pemerintah pusat.

Secara periodik mereka harus menyampaikan laporannya. Menurut Lunde, laporan yang harus disampaikan inspektur pos itu berkisar pada kondisidan hasil panen para petani di daerah, situasi politik, serta kinerja para gubernur di provinsi. Pengelolaan barid di eraSeljuk sebenarnya sangat mirip dengan Pony Express di Amerika Barat, tegas Lunde.

Namun, di era kekuasaan Seljuk, unta dan kedelai menjadi alat transportasi. Sedangkan di Amerika Barat menggunakan kuda.Lunde mengungkapkan, di setiap empat hingga enam mil sebuahwilayah terdapat kantor pos.

Untuk menghindari kelelahan, petugas penyampai pesan akan diganti di kantor pos berikutnya. Pemerintah Seljuk menggaji ribuan pegawai pos. Saat itu, yang boleh mengirim pesan hanya pemerintah. Warga negara biasa yang ingin mengirimkan pesan harus menitipkannya pada rombonganpedagang atau menyewa kurir khusus untuk hal-hal mendesak. Pada masa itu, surat baru akan sampai dalam waktu beberapa hari ketujuan.

Jika seseorang mengirim surat dari Kairo dengan tujuan Damaskus, akan sampai dalam empat hari. Berbeda dengan Pony Express yang hanya dapat bertahan selama 16 bulan, dari tahun1860 M hingga Oktober 1861 M.

Sistem perposan Islam alias barid mampu bertahan hingga beberapa abad. Bahkan, mampu menjangkau hinga ke India. Penjelajah Muslim dari Maroko, Ibnu Batutta, dalam catatan perjalanannya meng - ungkapkan aktivitas layanan pos di Sind, India, tahun 1333 M. Begitulah layanan pos di dunia Islam berlangsung. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement