REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yang mengelola jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) terus mengebut penyelesaian konstruksi jalan tersebut. Bahkan, targetnya pada libur Natal tahun ini dan libur tahun baru 2020, jalan tersebut sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki M Hadimuljono, mengatakan, jalan tol layang ini panjangnya mencapai 36,40 kilometer. Targetnya, tol layang ini bisa mendukung arus libur natal dan tahun baru.
"Semalam, kita melakukan uji pembebanan jembatan. Pengujian ini, sebagai bagian dari rangkaian sertifikasi laik operasi," ujar Basuki, Senin (23/9) malam.
Menurut Basuki, uji beban dilakukan pada tipikal-tipikal lokasi yang unik. Pada Senin malam ini, baru dilakukan pada satu tipikal lokasi saja. Hasilnya, untuk tipikal titik yang dilakukan uji beban malam ini tergolong aman.
Pengujian pertama, dilakukan di titik Pier Utara No 490–490 A yang terletak di KM 39 arah Cikampek. Tipikal lokasi ini, memiliki desain pierhead kantilever. Pengujian, dilakukan dengan menerapkan metode beban dinamis.
Metode ini, menggunakan frekuensi resonansi akibat impact dan uji beban statis loading unloading maksimum 400 ton dengan menggunakan 16 truk. Dengan kapasitas masing-masing truk antara 25-30 ton, yang dibagi menjadi empat tahap.
Nantinya, lanjut Basuki, setelah beroperasi jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated hanya diperuntukkan bagi kendaraan golongan I dan II. Jangan salah persepsi. Secara struktur sangat kuat menampung hingga kendaraan golongan V. Namun, dari segi manajemen traffic tidak direkomendasikan.
Ini karena, saat akses masuk jalan tol yang menanjak, kendaraan besar akan melambat dan menimbulkan antrean. Pengujian ini, dilakukan oleh Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dimulai sejak pukul 17.00 hingga 23.00 WIB.
Direktur Utama PT JJC Djoko Dwijono, mengatakan, pengujian ini merupakan satu dari sekian banyak rangkaian uji beban yang akan dilakukan guna memastikan jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ini laik beroperasi. Adapun uji beban, akan berlangsung selama tiga pekan.
"Namun, simultan dengan uji beban, kami juga akan melakukan uji kelaikan dari sisi pengaspalan, perambuan, marka, PJU, kelengkapan CCTV, serta uji kekesatan dan kerataan jalan," ujar Djoko.