REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Aparat Kepolisian dan TNI mengalami kesulitan menyediakan logistik bagi sekitar 4.500-an pengungsi yang berada di sejumlah titik pascakerusuhan di Wamena pada Senin, (23/9). Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan masyarakat mengungsi ke Kodim, Polres, DPRD, Koramil dan sejumlah gereja.
"Belum ada data pasti tetapi kurang lebih sekitar 4.500 orang. Terkait masalah pengungsi juga ada kesulitan masalah logistik. Tetapi kita upayakan tempat tinggal, kemudian sumber logistik yang ada di kodim kita gunakan untuk pengungsi," kata Candra, Selasa (24/9).
Candra memastikan telah dibangun tenda darurat di halaman Kodim untuk pengungsi bermalam, termasuk membuat dapur umum. Kapolres Jayawijaya Ajun Komisari Besar Polisi Tonny Ananda Swadaya mengatakan jumlah pasti pengungsi akan diupayakan hari ini, Selasa, (24/9).
"Tetapi pemda juga telah mengambil langkah di mana setiap pengungsian ada dapur umum,"katanya.
Tonny mengatakan, situasi sudah kondusif tetapi aparat tetap siaga agar tidak lagi terjadi pengerahan massa. "Jangan sampai kejadian kedua terjadi dengan menggunakan tameng anak-anak sekolah, sedangkan anak sekolah itu kita waspadai ada yang sudah tua pakai seragam SMA," katanya.
Ia mengatakan, aksi anarkis kemarin ditunggangi pihak yang bertentangan paham dengan NKRI dan polisi mash menyelidiki tokoh dibalik kekacauan ini. "Kita lagi mau pertemuan sore nanti dipimpin langsung wakapolda bersama tokoh masyarakat, tokoh gereja semua dikumpulkan terkait keamanan dan ketertiban," katanya.