Selasa 24 Sep 2019 17:14 WIB

Terduga Teroris di Bekasi Berprofesi Sebagai Guru SMK

Terduga teroris di Bekasi Timurdi ketahui berprofesi sebagai guru

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

BEKASI, AYOBANDUNG.COM -- Terduga teroris yang ditangkap di Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Awal Septo Hadi alias Ummu Alisha diketahui berprofesi sebagai guru di salah satu SMK di Kabupaten Bekasi. Hal itu diakui langsung oleh ayah kandungnya, J, Selasa (24/9/2019).

“Dia ngajar di SMK di sini (Bekasi). Guru apanya saya kurang paham ya, komputer atau apa ya,” kata J.

AYO BACA : 9 Teroris Jaringan JAD Ditangkap di Bekasi dan Jakarta

J bercerita bahwa Awal merupakan anak tunggal yang baik dan berbakti pada orang tua. Dia tidak menyangka jika putranya terlibat dengan jaringan teroris seperti yang disebut pihak kepolisian.

“Anaknya biasa aja. Pergi ngajar, pulang ke rumah ya nonton tv bercanda. Enggak ada keanehan apa-apa. Makanya saya benar-benar shock tidak menyangka sama sekali,” ujarnya.

AYO BACA : Lelaki Diduga Teroris di Bekasi Dikenal Tertutup

Awal diketahui baru menikah pada Juni lalu, atau tak lama setelah Lebaran. Dia dan istrinya tinggal bersama orang tua di Kelurahan Aren Jaya, tempat di mana akhirnya ia ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Warga sekitar tidak banyak yang tahu mengenai sosok Awal lantaran ia dinilai sangat tertutup dan jarang bersosialisasi. Sekalinya keluar hanya untuk bekerja atau salat di masjid.

“Jangankan saya, tetangga yang pas depan rumahnya aja enggak tahu Awal itu gimana atau sosoknya kayak gimana. Taunya ya kerja ngajar gitu,” kata Ketua RT 07 RW 02 Kelurahan Aren Jaya Deni Suharto.

Seperti diketahui, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 9 orang terduga teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) di Bekasi dan Jakarta, Senin (23/9/2019). Mereka diduga menargetkan aksi di pos polisi dalam waktu dekat.

AYO BACA : Seorang Terduga Teroris di Bekasi Berasal dari Cianjur

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement