REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya jumlah mahasiswa baru yang melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Al Quran (STAI-PIQ) Padang di tahun ini hingga menyebabkan kekurangan prasarana berupa ruang kelas untuk perkuliahan.
Wakil Ketua Dua STAI-PIQ Linda Suanti mengatakan saat ini jumlah mahasiswa baru di STAI-PIQ meningkat yakni mencapai 218 orang dibandingkan tahun lalu 145 orang. "Bahkan saat ini kami kekurangan empat lokal karena yang tersedia hanya16 lokal, sedangkan jumlah mahasiswa secara keseluruhan mencapai 560 orang," ujarnya.
Menurutnya peningkatan tersebut disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap Alquran dan ditambah lagi dengan perhatian pemerintah yang tinggi terhadap penghafal Quran.
"Kebanyakan mahasiswa tersebut berasal dari Pasaman, Pariaman, Kerinci, Sumatra Utara, Jambi, Riau, dan Aceh," Sambungnya.
Selain banyaknya jumlah mahasiswa, kekurangan lokal tersebut juga disebabkan karena lahan yang ada di sekitar kampus sempit, sehingga tidak bisa menambah bangunan baru.
"Sebetulnya sudah ada tanah yang diwakafkan oleh masyarakat ke STAI-PIQ di dekat Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan kami berencana akan membuat kamus dua di sana, namun saat ini masih dalam pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)," katanya.
Ia juga menyebutkan jumlah dosen di STAI-PIQ sekitar 27 orang, yakni 12 orang sebagai dosen tetap dan 15 dosen lainnya khusus doktor dan profesor.
Ia juga mengatakan program studi yang terdapat di STAI-PIQ terdiri dari Ilmu Al Quran dan Tafsir (IQT) yang terakreditasi B dengan program wajib hafiz lima juz, program Tahfiz dan Tafhim Al Quran yang wajib hafiz 30 Juz dan program Ma’had ‘Aliy li Al Quran wa al-Sunnah dengan hafalan Al-Quran wajib sepuluh Juz serta 600 hadits.
Selain itu, program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terakreditasi “B” terdiri dari program wajib Hafiz 5 Juz dan program Tahfiz dan Tafhim Al Quran degan wajib hafiz 30 Juz.
"Alhamdulillah mahasiswa yang tamat dari sini hafal Quran semua, jika tidak hafal Quran meraka tidak bisa diwisuda," katanya.
Sealin itu, mahasiswa STAI-PIQ juga pernah memenangkan lomba tahfiz tingkat internasional yakni juara dua cabang sepuluh juz pada 2017 dan lomba tahfiz dan tafsir tingkat nasional.
"Tahun ini salah seorang mahasiswi kami juga mewakili Sumbar lomba tahfiz cabang 30 juz se Asean di Jakarta," sambungnya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang baru bergabung di kampus STAI-PIQ bersungguh-sungguh dan bertahan kuliah di sana. "Dengan hafalan Qur'an insyaallah terjamin dunia dan akhirat," ujarnya