Rabu 25 Sep 2019 12:12 WIB

Bagusnya Film Horor tak Ditentukan Biaya Produksi

Film horor berkarakter berbeda hingga biasanya telan biaya produksi besar.

Rep: Umi Soliha/ Red: Indira Rezkisari
CEO MD Pictures Manoj Punjabi saat  jumpa pers film KKN di Desa Penari, Jakarta Selatan, Selasa (24/9).
Foto: Republika/Umi Soliha
CEO MD Pictures Manoj Punjabi saat jumpa pers film KKN di Desa Penari, Jakarta Selatan, Selasa (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – CEO MD Entertainment, Manoj Punjabi mengatakan besarnya biaya yang digelontorkan membuat film horor  bukan satu-satunya penjamin bagusnya suatu film horor. Film horor memiliki karakter yang berbeda dengan film drama atau laga yang dipastikan menelan biaya produksi yang luar biasa.

“Kami akan maksimal dalam pembiayaan namun tetap masuk akal karena kalau film drama, laga itu bisa memakan Rp 15 milar namun kalau horor kita sesuaikan dengan kebutuhan. Dan tentunya juga tergantung dari siapa pemainnya. Kiata akan padu padan saja,” ujarnya saat jumpa pers pengumuman pembuatan film KKN di Desa Penari di Jakarta Selatan, Selasa (24/9).

Baca Juga

Ia mengatakan sampai saat ini belum memilih sutradara yang akan menggarap film tersebut. Sebab, sutradara yang nanti terpilih harus mengikuti ritme yang telah disusun rumah produksi yang telah menelurkan film –film laris di Indonesia.

“Saya sudah ada syarat siapapun sutradaranya harus super cepat dan bagus. Kalau mereka bilang untuk membuat film yang bagus butuh waktu yang lama maka dia tidak sesuai dengan projek ini,”ujarnya.

Kendanti belum menentukan, pihaknya menjanjikan akan mengumumkan nama sutradara dan penulis naskahnya pekan depan. Sejauh ini, sudah ada tujuh sutradara yang telah menawarkan diri untuk menggarap film ini.

“Antusiasnya sangat luar biasa, jujur selama ini masih belum pernah sutradara yang menawarkan diri sebanyak itu. Bahkan, ada 3-4 sutradara yang belum pernah pegang film horor sama sekali menawarkan diri, sangat luar biasa hype dari cerita ini,” ungkapnya.

Ada potensi, kata dia, untuk memiih sutradara  baru yang bisa mengukuti apa yang telah direncanakan MD.  Tahap selanjutnya mereka akan menentukan pemain yang akan bermain di film ini.

Ia mengatakan,  artis yang akan dipih pun kombinasi dari pemain lama dan pendatang baru. “Ini adalah fim besar  kita tidak mungkin  memilih pemainnya dari pendatang baru  saja,” lanjutnya.

Manoj juga menyampaikan, belum pernah MD mempersiapkan film hanya dalam waktu satu bulan,  biasanya butuh waktu satu tahuh atau lebih. Namun, pihaknya optimis dapat  mempersembahkan karya yang terbaik sehingga sesuai dengan ekspektasi masyarakat yang telah mengikuti cerita ini.

“Orang yang telah mengikuti cerita ini sudah mempunyai  ekspektasi tertentu,  jadi tinggal bagaimana kita menyampaikanya,” ujarnya.

Menurutnya ada tiga hal yang membuatnya tetarik kepada cerita tersebut, pertama film tersebut berdarkan kisah nyata, ceritanya menarik dan film tersebut  telah  memiliki tempat di masyarakat Indonesia. “Cerita ini sudah memiliki tiga hal penting dalam sebuah pembuatan film, berdasarkan kisah nyata, menarik dan viral,” ujarnya.

KKN di Desa Penari berawal dari thread akun yang bernama Simpleman di Twitter, ia menuliskan kisah tiga mahasiswa yang bernama Bima, Ayu dan Widya yang mengalami kejadian mistis saat KKN di Desa Penari. Meskipun, masih dalam perdebatan kebenarannya, penulis mengklaim cerita tersebut berdasarkan kisah nyata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement