Rabu 25 Sep 2019 18:35 WIB

BNPB: Kalbar dan Kalteng Penyumbang Hotspot Terbesar

Pola hotspot di Indonesia mencapai puncaknya Agustus, September, dan Oktober.

Red: Ratna Puspita
Plh Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Plh Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyatakan Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah merupakan dua daerah penyumbang hotspot atau titik panas terbesar di Tanah Air. Jumlah hotspot di Sumatra masih terkendali.

"Data tersebut dari LAPAN dan kalau kita lihat di Sumatera Selatan cukup banyak, tapi masih terkendali dan di Riau juga kecil namun kalau ada hotspot-nya besar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatimnas) BNPB Agus Wibowo di Jakarta, Rabu (25/9).

Baca Juga

Kemudian jika membandingkan pola hotspot di Indonesia, kata dia, dari Januari kenaikannya terjadi pada Juli dan puncaknya Agustus, September, dan Oktober. Jumlah titik panas pada 2015 dan 2019 sebenarnya tidak jauh berbeda yakni naik turun naik turun.

Setelah operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) beberapa waktu lalu, katanya, terlihat adanya penurunan hotspot berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hasil tersebut menunjukkan konfiden level 50 persen ke atas dari 17 September sampai sekarang.