REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim ketersediaan jagung saat ini stabil dan aman. Indikasinya, harga jagung pakan masih terbilang stabil sehingga impor jagung tak perlu dilaksanakan.
Inspektur Jenderal Kementan Justan Siahaan meyakini pemerintah tak akan melakukan impor jagung sebab produksi saat ini telah mencukupi. Dari 50-70 persen stok jagung di gudang pabrikan, menurut dia, hal itu mampu mengimbangi kebutuhan pakan bagi peternak.
“Produksi kita cukup, nggak impor. Dan kita nggak ada rencana impor, baik-baik saja produksinya,” kata Justan saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (25/9).
Menurutnya, ketersediaan jagung nasional saat ini dapat dicek melalui data terakurat. Apabila terdapat akurasi data Kementan yang kurang akurat, kata dia, hal itu tidak menghilangkan esensi produksi yang meleset hingga 50 persen.
Artinya, apabila ada perbedaan data produksi antara satu data dengan data lain hal itu masih terbilang wajar. Justan juga meyakini, harga jagung pakan bakal stabil seiring masih tersedianya produksi.
Ketersediaan jagung pakan itu juga menurutnya mampu menstabilkan harga pakan secara efisien. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementan, produksi jagung pada 2017 sebesar 28,9 juta ton, sedangkan hingga September 2018 sebesar 30,1 juta ton.