Rabu 25 Sep 2019 21:11 WIB

Mahasiswa Aksi dari Udayana: Kami Pakai Dana Pribadi

Tidak ada pihak yang menyokong dana aksi mahasiswa Udayana

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.
Foto: Republika/Prayogi
Situasi aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI pukul 16.58 WIB. Polisi terus memukul mundur mahasiswa dengan menggunakan gas air mata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Badan Ekskutif Mahasiswa Universitas Udayana, Bali Javent Lumbantobing menegaskan aksi massa mahasiswa menolak Rancangan Undang-Undang Reviai KUHP (RKUHP) tidak ditunggangi pihak mana pun. Javent dan mahasiswa Universitas Udayana lainnya bertolak dari Bali dan ikut bergabung dengan massa aksi di depan Komplek Parlemen, Selasa (24/9) kemarin. Javent juga menegaskan tidak ada pihak yang menyokong dana atas aksi tersebut.

"Sedikit ada yang pertanyakan, Bali kan jauh, bagaimana. Saya sampaikan secara tegas, bahwa dana kami itu dana pribadi," ujar Javent saat hadir konferensi pers di LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (25/9).

Javent menyebut aksi mahasiswa di berbagai daerah termasuk di Unud, Bali, adalah gerakan masif menolak kesewenangan DPR dan Pemerintah dalam membuat RUU yang merugikan rakyat, RKUHP, UU KPK, RUU Permasyarakatan, RUU Pertanahan dan lainnya.

"Kami menilai tidak ada sikap konkret pemerintah dan DPR untuk menanggapi mahasiwa dan masyarakat, itu yang membuat sejak kemarin dari Bali (turut) hadir di Jakarta untuk mendukung gerakan ini, kami percaya refomasi sudah dikoprupsi," ujar Javent.