Rabu 25 Sep 2019 22:14 WIB

Penderita Jantung dan Paru Paling Rentan Terpapar Polutan

Masyarakat penderita cacat jantung dan paru paling rentan terdampak kabut asap.

Seorang perawat memeriksa kondisi warga yang mendapatkan perawatan nebulizer karena mengalami sesak nafas di posko kesehatan korban terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di RSUD Petala Bumi, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9/2019).
Foto: Antara/FB Anggoro
Seorang perawat memeriksa kondisi warga yang mendapatkan perawatan nebulizer karena mengalami sesak nafas di posko kesehatan korban terpapar asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di RSUD Petala Bumi, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (19/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat yang menderita atau mengidap cacat jantung dan paru-paru merupakan kelompok paling rentan terkena dan terserang polutan. Terutama saat bencana kabut asap melanda di sejumlah daerah.

"Jadi bukan tergantung umur atau atau jenis kelamin," kata Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto di Jakarta, Rabu (25/9).

Sebagai contoh, kata dia, penderita asma kronis dan jantung paru yang lemah dipastikan akan lebih cepat terkena dan mudah apabila terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kemudian, setelah itu kelompok rentan yang mudah terserang polutan yaitu anak kecil karena fungsi parunya belum begitu sempurna. Seterusnya yaitu ibu hamil dan terakhir kategori dewasa. "Jadi ini tidak bicara umur atau gender tapi lebih kepada kapasitas dasar jantung parunya," katanya.

Temuan Kemenkes di lapangan, banyak kelompok pemuda yang mengidap asma kronis dan ketika terpapar kabut asap langsung bengek atau sesak napas.

Selain Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), iritasi mata dan iritasi pada saluran napas merupakan penyakit yang cukup banyak ditemukan petugas kesehatan selama bencana karhutla di beberapa daerah.

"Iritasi mata dan iritasi pada saluran napas ini naik tinggi dan apabila tidak diatasi dengan baik maka terjadi ISPA," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement