REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, melarang pelajar SMK asal wilayahnya berangkat demo ke Senayan, Jakarta. Ajakan demo ke Jakarta beredar dan disebarkan melalui grup pesan pertemanan sekolah. Karena itu, pihaknya meminta orang tua dan sekolah untuk turut serta mengawasi para pelajar tersebut.
"Saya melarang, pelajar SMK atau SMA pergi demo ke Jakarta. Sebaiknya belajar saja di sekolah," ujarnya, usai Sidang Paripurna, di Gedung DPRD Karawang, Rabu petang (25/9).
Cellica menuturkan, pihaknya tidak melarang para pelajar menyuarakan aspirasi. Namun, ia khawatir para pelajar tersebut akan kena masalah jika berangkat ke Jakarta. Apalagi, tadi siang aksi pelajar STM ricuh. Pasti orang tua khawatir anaknya terluka atau kelaparan di sana.
Selain itu, sebaiknya para pelajar sudah tahu, jika kakak-kakak mereka, mahasiswa asal Karawang sudah ikut menyampaikan aspirasi. Jadi sebetulnya sudah terwakili dalam menyuarakan aspirasinya.
Dikabarkan sebelumnya, sebanyak 200 pelajar STM di Karawang terciduk saat akan berangkat demo ke Jakarta. Para pelajar itu, dari SMK Bina Karya, SMK Trijaya Sakti dan SMK Bina Taruna. Mereka, terjaring sweeping polisi di Jl Raya Pantura Kojengkang, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Para remaja ini, juga kedapatan membawa spanduk dengan tulisan "Kosongkan kelas kalian kita turun ke jalanan, sampai jumpa di Senayan. Tolak RUU KUHP'.
Informasi tersebut, viral di media sosial. Diunggah akun Fufunk Abie Prakoso pada pukul 16.00 WIB di laman Facebook Karawang Info. Berdasarkan pantauan, unggahan tersebut mendapat seribu lebih like, 221 komentar dan 131 kali dibagikan.