REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik d'Masiv melakukan rekaman album di Abbey Road Studio yang menghabiskan anggaran hampir Rp 1 miliar.
"Lumayan, nggak sampai Rp 1 miliar kan live soalnya, satu shift 10 jam. Terus ada over time, nggak sampai Rp 1 miliar. Tapi kalau dibarengi dengan biaya ke sananya, ya benar hampir Rp 1 M," kata vokalis d'Masiv Rian Ekky Pradipta saat ditemui dalam peluncuran Billboard Indonesia Top 100 di Jakarta, Rabu (25/9).
Menurut pelantun lagu "Merindukanmu" itu, Abbey Road Studio punya segala sesuatu yang bernilai. Tapi, hal tersebut dinilai pantas dengan semua fasilitas yang didapatkan oleh d'Masiv.
"Terus biaya untuk rekam dokumentasinya itu tiga lipat dari kami bayar sewa studio. Ambil foto, video bayar lagi. Kalau kami pakai judul "Live at Abbey Road Studio" bayar lagi. Jadi mungkin kami nanti nggak pakai "Live at Abbey Studio"," kata Rian.
"Mereka bisa dikatakan sebagai studio terbaik di dunia dan itu benar. Kami sampai sana, semua sudah rapi, rooting-nya sudah ada semua. Ada channel Rian, sudah ada namanya semua. Kami masuk sudah seperti itu. Terus dari peralatannya, juga gila banget. Baru didengar di headphone aja udah mantap banget pokoknya. Memang bedalah SDM mereka sudah lebih bagus. Sound engineer-nya tuh beneran sekolah, bayar dia saja sudah 500 pound sendiri, sekitar Rp 10 jutaan. Belum studionya, alatnya," ujar Rian.
D'Masiv melakukan rekaman sebanyak 20 lagu yang terdiri dari beberapa lagu hits seperti "Diam Tanpa Kata", "Jangan Menyerah", dan "Cinta Ini Membunuhku". "Ada lagu versi full band, akustik tapi ada tambahan orkestranya, ada isian satu lagu pakai etnik macam gambus," ujar Rian.