Rabu 25 Sep 2019 23:40 WIB

Stasiun Meterologi: Potensi Hujan Riau Empat Hari ke Depan

Hujan diprediksi bakal terjadi di Riau tiga hingga empat hari ke depan.

Dua ekor burung bertengger di atas tiang lampu penerangan jalan dengan latar belakang matahari yang terlihat samar akibat pekatnya kabut asap karhutla di Pekanbaru, Riau, Minggu (22/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Dua ekor burung bertengger di atas tiang lampu penerangan jalan dengan latar belakang matahari yang terlihat samar akibat pekatnya kabut asap karhutla di Pekanbaru, Riau, Minggu (22/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA PEKANBARU -- Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Provinsi Riau memprediksi potensi hujan di daerah itu bakal terjadi tiga hingga empat hari ke depan dengan intensitas ringan dan sedang. Hujan diperkirakan bakal mengurangi asap karhutla.

"Masyarakat Provinsi Riau dan khususnya Pekanbaru kini boleh merasa lega setelah Rabu pagi hingga siang dalam beberapa menit diguyur hujan, pasca-menjalani status darurat asap," kata Sukisno SP, Kepala Stasiun Meteorologi Bandara SSKII Pekanbarudi Pekanbaru, Rabu (25/9).

Dia mengatakan kondisi cuaca untuk beberapa hari ke depan dan saat ini, angin bertiup dari arah timur menuju barat, kemudian masuk wilayah Riau terjadi konvergen atau pertemuan udara yang memproses terbentuknya hujan.

Di samping itu, labelitas udara mendukung proses terbentuknya hujan, diperkirakan di Riau akan dilanda hujan tiga atau empat hari ke depan.

"Kendati hujan mulai turun, namun kami tetap mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran dan hutan karena dampaknya cukup besar dan berpengaruh terhadap semua aktivitas," katanya.

Ia menjelaskan berdasarkan monitoringpada Rabu, pukul 16.00 WIB, umumnya hujan yang terjadi bersifat ringan walaupun terjadi hujan dengan intensitas sedang di Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan.

Intesitas ringan berkisar pada angka 1-20 milimeter, sedang 51-100 milimeter, sangat lebat lebih 100, namun belum akan terjadi di Riau dalam beberapa hari ke depan.

Untuk jarak pandang pada Rabu sore di Pekanbaru tercatat delapan kilometer, Kabupaten Indergiri Hulu empat kilometer, Kota Dumai 10 kilometer, Kabupaten Pelalawantujuh kilometer.

Kondisi titik panas yang aktif di sejumlah daerah pada pukul 16.00 WIB pada tingkat kepercayaan di atas 50 dengan 89 hotspotsebagai tanda kebakaran hutan dan lahan, dengan di Sumaterasebagai terbanyak. Di Provinsi Sumsel 30 titik api, Jambi (23), Lampung (15), Bangka Belitung (7), Sumut (4), Bengkulu(3), dan Aceh (2).

"Untuk kondisi titik api di Riau sudah turun, yang tercatat ada lima hotspot, yakni berasal di Kota Dumai ada empat lokasi dan Kabupaten Pelalawansatu titik api. Pada umumnya, di Riau hotspot-nya sudah menurun," katanya.

Ia menambahkan untuk konsentrasi atau kualitas udara di Kota Pekanbaru pada pukul 16.00 dengan kriteria baik atau dengan nilai 47 mikrogram per meter kubik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement