Kamis 26 Sep 2019 06:13 WIB

Polisi Usir Wartawan Saat Liput Kericuhan Slipi

Polisi menghapus rekaman video dan foto dari ponsel wartawan.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Massa aksi pelajar STM saat terlibat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi unjuk rasa tolak UU KPK hasil revisi dan RKUHP di Jalan Layang Slipi, Petamburan Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Foto: Republika
Massa aksi pelajar STM saat terlibat bentrok dengan polisi ketika melakukan aksi unjuk rasa tolak UU KPK hasil revisi dan RKUHP di Jalan Layang Slipi, Petamburan Jakarta, Rabu (25/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat kepolisian lakukan intimidasi terhadap wartawan yang sedang meliput kericuhan di bawah kolong Fly Over Slipi pada Kamis (26/9) pukul 03.00 WIB. Aparat menghapus foto dari ponsel wartawan lalu mengsir wartawan dari lokasi kericuhan.

Terdapat dua orang wartawan yang diimintidasi. Yakni, wartawan Harian Kompas, Insan Al Fajri dan wartawan Republika. Intimidasi dilakukan oleh dua orang aparat.

Baca Juga

"Kalian ngapain di sini, sini handphone kalian diperiksa dulu," kata salah seorang petugas kepolisian kepada wartawan.

Mendapati permintaan polisi demikian, Fajri menolak. "Saya wartawan, Pak. Kami liputan di sini," jawab Fajri. Namun dua petugas itu bergeming. "Tidak usah dijelaskan, saya tahu itu. Handphone kalian diperiksa dulu," balasnya.

Kedua ponsel wartawan pun diperiksa. Petugas mengecek album foto dan akun Instagram wartawan. "Sudah. Kalian sekarang pergi dari sini," bentak petugas kepolisian.

Seusai kejadian, Fajri mengaku sejumlah foto dan video di ponselnya dihapus polisi. "Padahal itu bukan foto penangkapan oleh polisi," kata Fajri.

Sedikit beruntung, foto maupun video di ponsel wartawan Republika tidak ikut dihapus. Tapi aparat juga mengecek akun Instagram wartawan.

Kericuhan di bawah kolong Fly Over Slipi berlangsung dari Rabu (25/9) hingga Kamis (26/9) subuh. Aparat kepolisian berjibaku menghadapi massa. Puluhan orang berhasil ditangkap aparat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement