Kamis 26 Sep 2019 09:29 WIB

Jepang Buka Akses Produk AS Senilai 7 Miliar Dolar AS

Tarif Jepang akan lebih rendah terhadap produk daging sapi, gandum hingga keju AS.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolanda
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara di depan jurnalis dalam KTT G7 di Biarritz, Prancis, Ahad (25/8).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara di depan jurnalis dalam KTT G7 di Biarritz, Prancis, Ahad (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menandatangani kesepakatan perdagangan terbatas pada Rabu (25/9) waktu setempat. Kesepakatan ini memangkas tarif barang pertanian AS, peralatan mesin Jepang dan produk lain.

Dilansir Reuters, Kamis (26/9), Trump menyebutkan kesepakatan ini akan membuka akses terhadap produk-produk Amerika senilai 7 miliar AS ke pasar Jepang setiap tahun. Tarif Jepang sekarang akan lebih rendah secara signifikan terhadap daging sapi, gandum hingga keju AS.

Baca Juga

Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lightizer mengatakan, produk mobil tidak termasuk dalam perjanjian dagang kedua negara. Padahal, mobil tercatat sebagai sumber defisit perdagangan AS dengan Jepang. Besaran defisitnya hingga 67 miliar dolar AS. "Jepang ingin diskusi lebih lanjut tentang masalah ini," ujarnya.

Lightizer menuturkan, AS tidak berniat mengenakan bagian 232 tarif keamanan nasional pada produk otomotif Jepang. Kedua belah pihak akan bekerja sama dengan itikad baik dan akan memulai pembicaraan perjanjian tahap kedua pada April mendatang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi menyebutkan, Jepang sudah menerima jaminan bahwa tarif terhadap mobil tidak akan diterapkan. Sebelumnya, ia merundingkan pakta tersebut dengan Lightizer.

Menurut Motegi, selama perjanjian dilaksanakan dengan komitmen, Section 232 tidak akan diterapkan. "Inilah yang dikonfirmasi Perdana Menteri Abe dengan Presiden Trump pada pertemuan puncak tersebut," ucapnya.

Pemerintah Jepang juga mengatakan, pembicaraan lebih lanjut akan berusaha menghilangkan 2,5 persen tarif AS terhadap mobil Jepang. Selain itu, AS tidak akan mengenakan kuota impor pada mobil Jepang.

Kesepakatan hari Rabu ini disambut dengan pujian dari kelompok tani dan anggota parlemen. Mereka akan menantikan kesepakatan yang lebih lengkap.

Kesepakatan ini dapat memberikan bantuan terbatas bagi petani AS yang telah terpukul oleh tarif pembalasan Cina terhadap kedelai, daging babi dan produk AS lain dalam perang tarif. Sebab, sekitar 90 persen  makanan dan produk pertanian AS akan menerima akses bebas bea atau potongan tarif impor ke Jepang. Tapi, gandum masih akan dikenakan kuota yang membatasi volume impor AS.

Di sisi lain, Jepang akan melihat pengurangan atau penghapusan tarif pada sejumlah kecil barang pertanian. Termasuk di antaranya bunga potong, kecap dan berbagai barang industri, seperti peralatan mesin, turbin uap, sepeda dan alat musik.

Selain berbicara produk pertanian dan industri, pakta perdagangan juga memasukkan perdagangan digital senilai 40 miliar dolar AS antara ekonomi terbesar dunia dan ketiga terbesar dunia ini. USTR mengatakan, sebagian besar perjanjian perdagangan digital mengikuti model pengembangan internet AS. Beberapa poin yang dimasukkan, melarang pajak atas unduhan digital lintas batas dan aturan yang disebut pelokalan data.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement