Kamis 26 Sep 2019 12:46 WIB

Kerahkan CN-235, TNI AU Bantu Evakuasi Korban Rusuh Wamena

Sebanyak 14 orang dievakuasi dari Wamena.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Suasana Kantor Bupati Jayawijaya yang dibakar massa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).
Foto: Antara/Iwan Adisaputra
Suasana Kantor Bupati Jayawijaya yang dibakar massa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Rabu (25/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- TNI Angkatan Udara (AU) membantu evakuasi korban kerusuhan di Wamena, Papua. TNI AU mengerahkan satu pesawat CN-235 dari skadron udara 27 Lanud Manuhua Biak, Papua.

"Sebanyak 14 orang berhasil dievakuasi dari Wamena ke Jayapura, mereka terdiri dari empat korban luka-luka dan 10 orang pengungsi," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Fajar Adriyanto, melalui keterangan pers, Kamis (26/9).

Baca Juga

Fajar menerangkan, evakuasi tersebut dilakukan menggunakan satu pesawat CN-235 dari skadron Udara 27 Lanud Manuhua Biak. Menurutnya, para korban saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso ikut langsung dalam proses evakuasi para korban," katanya.

Kerusuhan di Wamena bermula dari aksi unjuk rasa siswa SMA/SMK pada Senin (23/9). Saat itu, mereka menuntut proses hukum terhadap salah seorang guru yang dikabarkan melontarkan ucapan rasial kepada seorang murid. Aksi tersebut kemudian ditingkahi pelemparan rumah-rumah dan bangunan pemerintah.

Aparat TNI-Polri kemudian melontarkan tembakan dan gas air mata. Aksi kemudian jadi kian tak terkendali. Peserta aksi membakar banyak gedung pemerintahan, rumah warga, dan kios-kios. Pemprov Papua melansir, sebanyak 30 orang meninggal dalam kerusuhan tersebut. Kendati demikian, menurut Pardjono, info yang beredar di pengungsian jumlah yang meninggal bisa lebih banyak.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement