REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa ada petugas medis Pemprov DKI Jakarta yang mengalami luka-luka menyusul diamankannya lima unit ambulans oleh Polda Metro Jaya. Menurut polisi, ambulans tersebut diduga menyuplai batu bagi demonstran.
"Petugas kami ada yang terluka. Sopir terluka dan mendapatkan pelayanan medis di klinik Bidokkes Polda Metro Jaya dini hari tadi dan saat ini ada di Polda Metro Jaya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis.
Anies menjelaskan, personel yang ada dalam unit ambulans milik Pemprov DKI Jakarta terdiri dari tiga orang, yakni satu dokter, satu paramedik, dan satu pengemudi. Anies meyakini petugas kesehatan telah bekerja sesuai standard operating procedure (SOP).
"Ambulans kami kaca-kacanya pecah karena memang ada lempar-lemparan batu itu," kata Anies.
Meski demikian, Anies mengaku belum mengetahui pasti kondisi mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta. Ia mengatakan, perlu melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap ambulans yang kini terparkir di belakang gedung Jatanras Polda Metro Jaya.
"Harus dicek di sana. Tapi ambulans itu satu milik Pemprov, empat milik PMI. Jadi bukan lima-limanya milik Pemprov DKI," ucap Anies.
Anies memaparkan di saat bentrok terjadi, massa menghindari dan petugas medis mendekat. Ia mengungkapkan itu bukan pekerjaan yang sederhana dan gampang.
Menurut Anies, potensi tenaga kesehatan terkena fitnah itu ada. Apalagi, mereka bekerja di tempat di mana orang kebanyakan justru menjauhi arena tersebut.
"Potensi mereka kena fitnah, potensi mereka dilabeli selalu ada," kata Anies.
Anies mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk tenang dan tidak terpancing dengan kabar-kabar terutama kabar-kabar dari media sosial yang belum terkonfirmasi. Tak terkecuali soal ambulans yang disebut menyuplai batu dan bensin untuk demonstran.
"Saya mengajak kepada semua untuk jangan menyebarkan berita kabar yang juga tidak terkonfirmasi," ujarnya.
Anies khawatir banyak kesimpangsiuran dalam situasi seperti ini. Terlebih, kecepatan pergerakan informasi justru berujung pada adu argumentasi dan adu domba, tanpa ada tujuan yang jelas.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter dan Instagram TMC Polda Metro Jaya pada Kamis dini hari memperlihatkan dua mobil ambulans, masing-masing berlogo PMI dan Puskesmas Pademangan, disebut oleh perekam video sebagai penyuplai batu untuk demonstran. Cicitan mengenai video tersebut kemudian dihapus di Twitter, namun masih bisa dilihat di akun Instagram TMC Polda Metro Jaya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyebutkan bahwa mobil ambulans itu diamankan pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.14 WIB. Kala itu, mobil ambulans tengah berada di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, tak jauh dari titik pusat kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
"Ya benar," kata Argo saat dikonfirmasi, Kamis.