REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Rian Ekky Pradipta menganggap karya musik yang masuk ke tangga lagu adalah sebuah penghargaan. Akan tetapi, hal tersebut hanyalah bonus dan tidak menjadi motivasi utama dalam berkarya.
"Masuk chart bukan patokan bahwa karya sudah populer, tidak masuk tangga lagu juga tidak mematikan karya. Musisi tugas utamanya berkarya, kalau berhenti berkarya maka dia habis," kata vokalis grup musik D'Masiv itu ditemui di Jakarta, Rabu (25/9).
Tangga lagu menjadi salah satu ukuran untuk mengetahui bahwa karya diterima oleh penikmat musik. Musisi pun merasa lebih bersemangat dan bangga jika lagunya bisa masuk tangga lagu bergengsi, bahkan merajainya.
Sebagai penikmat musik pun, Rian senang jika tembang favoritnya masuk ke tangga lagu. Dia sering menyimak tangga lagu yang ada di televisi maupun radio. Kesenangan berlipat ganda jika lagu yang diapresiasi adalah karya ciptaannya.
Karena itu, Rian menyambut baik kehadiran tangga lagu "Billboard Indonesia Top 100". Dia pun bangga karena dua lagu D'Masiv, "Terlalu Dalam" dan "Lelaki Pantang Menyerah", masuk ke dalam daftar. Masing-masing menduduki posisi 62 dan 83.
Selama ini, Rian hanya menyimak tangga lagu Billboard di luar negeri. Dia senang Billboard Indonesia menghadirkan pemeringkatan tersebut yang mewadahi seluruh aliran musik dan jadwal rilis terbaru maupun tembang lawas.
"Semoga "Billboard Indonesia Top 100" menjadi angin segar bagi industri musik Indonesia dan para musisi. Jangan sampai industri musik stuck dan tidak berkembang," ucap pria 32 tahun kelahiran Yogyakarta itu.