Kamis 26 Sep 2019 18:52 WIB

Kaca Dua Mobil Ambulans Pecah, Polisi Sebut Terkena Lemparan

Polisi telah menetapkan tiga tersangka yang diduga menyembunyikan batu dan bensin.

Rep: Flori Sidebang / Red: Ratna Puspita
Direktur Reskrim Umum Kombes Suyudi Ario Seto
Foto: Thoudy Badai
Direktur Reskrim Umum Kombes Suyudi Ario Seto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto menjelaskan perihal kerusakan dua unit mobil ambulans yang sempat diamankan oleh kepolisian. Ia mengatakan kaca mobil ambulans yang pecah itu akibat lemparan dari massa.

"Ya ada yang  terlempar dengan massa juga," kata Suyudi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/9).

Baca Juga

Suyudi mengungkapkan, saat ini kepolisian telah menetapkan tiga tersangka yang diduga menyembunyikan batu dan bensin dalam ambulans di dekat Gardu Tol Pejompongan di Jalan Gatot Subroto itu. Ketiga tersangka berinisial AN, RL, dan YG merupakan masyarakat sipil yang terlibat dalam aksi ricuh di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Rabu (25/9).

Saat ini, ketiganya telah diamankan di Mapolda Metro Jaya. "Ketiga orang ini seolah-olah berlindung dibalik (di dalam) mobil ambulans. Ketiganya diamankan ketika sedang membawa batu di saku celananya," kata Suyudi. 

Ia menyebut, hingga kini kepolisian masih mendalami apakah ada pihak lain yang menyuruh ketiga tersangka melakukan hal tersebut atau berdasarkan inisiatif sendiri. Sebab, Suyudi menilai, aksi ketiganya adalah hal terencana. 

"Tapi yang jelas ini pasti terencana karena membuat ini (bom molotov) tidak mudah. Artinya, ini perlu waktu dan harus membeli peralatan dan sebagainya, perlu membuat. Ini yang kita dalami semuanya," papar dia. 

Sebelumnya, Palang Merah Indonesia (PMI) pusat membantah kabar penyerangan terhadap petugas PMI dan mobil ambulans oleh oknum Brimob saat menolong mahasiswa yang terluka dalam unjuk rasa, Rabu (25/9). PMI merasa para petugas diperlakukan manusiawi oleh kepolisian.

Ketua PMI Pusat Bidang Relawan Muhammad Muas menceritakan pada Rabu pukul 17.00 WIB, lima ambulans dan tiga motor PMI DKI bergerak ke lokasi unjuk rasa untuk menyiagakan pertolongan pertama bagi korban luka.

Tim PMI terdiri dari 31 petugas, dua di antaranya perawat perempuan. Sekitar pukul 20.00 WIB, ambulans PMI berkoordinasi dengan Dinkes DKI Jakarta. Kemudian pukul 23.40 WIB, ia mengakui mobil ambulans menerabas konflik di kawasan Slipi.

"Mobil ambulans kita kena batu berterbangan. Sebagian batu masuk ke dalam mobil," katanya dalam konferensi pers di kantor pusat PMI, Kamis (26/9).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement