Kamis 26 Sep 2019 20:11 WIB

Korban Meninggal Gempa Ambon Bertambah Jadi 20 Orang

Sebanyak 2.000 warga mengungsi akibat gempa 6,8 SR yang mengguncang Ambon.

Rep: Rizkyan Adiyudha/Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nur Aini
Bangunan rusak di Ambon, Maluku, akibat gempa Kamis (26/9) sebesar 6,8 M.
Foto: dok BNPB
Bangunan rusak di Ambon, Maluku, akibat gempa Kamis (26/9) sebesar 6,8 M.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan jumlah korban meninggal akibat gempa 6,8 Skala Ritcher di Ambon bertambah. Hingga kini, tercatat sedikitnya 20 warga meninggal akibat guncangan yang terjadi sekitar pukul 06.46 WIB.

Plt Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo memaparkan, tiga orang meninggal dunia berasal dari Batu Kuda Tial, satu orang bayi meninggal di lembah Argo, enam orang berasal dari desa Liang an. BNPB juga mencatat tiga orang meninggal di Desa Waai serta tiga orang meninggal di Waisamu, kabupaten Seram Bagian Barat.

Baca Juga

"Dan ada dua orang belum teridentifikasi. Total korban meninggal dunia sebanyak 20 orang," kata Agus Wibowo dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (26/9).

Terkait korban luka, Agus mengatakan setidaknya ada enam orang mengalami luka ringan di Kampung Iha Desa Liang, sekitar 100 orang luka-luka akibat gempa di Desa Liang, dan satu korban luka berat di Desa Waisama Kabupaten Seram Bagian Barat.

Tak hanya menelan korban, gempa tersebut juga merusak sejumlah rumah serta sarana dan prasarana di berbagai daerah. Agus memgatakan, setidaknya 20 unit rumah rusak sedang, delapan unit rumah rusak berat, dan satu buah bengkel rusak di Dusun Tanah Merah, Negeri Liang, kabupaten Maluku Tengah.

Kampung Iha, Desa Liang sebanyak 25 unit rumah rusak sedang hingga berat, satu unit masjid rusak ringan sementara pagar masjid rusak berat, tiga ruang belajar di sekolah madrasah mengalami rusak ringan dan satu unit MCK rusak ringan. Agus mengatakan, warga saat ini mengungsi di tiga titik yakni lahan kosong dan masjid.

Sedangkan di Dusun Waihula , Desa Liang sebanyak tujuh unit rumah rusak total, lima rumah rusak sedang. Agus mengatakan, kerusakan di atas belum termasuk kerusakan rumah di Dusun Wainuru Desa Liang, dusun tanah merah, negeri Liang, serta tower lonceng gereja di Kota Ambon.

"Pengungsi diperkirakan kurang lebih 2.000 jiwa dengan kebutuhan mendesak semisal tenda pengungsi, makanan dan minuman serta obat-obatan, pampers, pembalut, selimut, alat penerang MCK dan trauma healing untuk anak, bayi dan remaja," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement