REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri perbankan Tanah Air saat ini masih dalam kondisi sehat dan diperkirakan akan terus membaik. Hal tersebut tercermin dari Rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) yang semakin menebal.
"Industri perbankan Indonesia ini bisa dikatakan luar biasa. Perbankan di dunia yang punya CAR di atas 20 persen sudah jarang," ujar Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Cyrillus Harinowo, Kamis (26/9).
Sebagai informasi, per juni 2019, rata-rata CAR perbankan secara industri mencapai 22,36 persen. Sebelumnya, CAR perbankan Indonesia malah sempat menembus angka 23,47 persen. Bahkan, CAR Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.
Menurut Harinowo, posisi CAR tersebut sangat menguntungkan bagi perbankan karena bisa menjamin margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) yang sekarang sedang tinggi. Sehingga, perbankan pun memungkinkan mendapatkan penghasilan utama dari selisih bunga.
Harinowo mengatakan, Indonesia seharusnya mendorong otoritas untuk fokus pada kelebihan yang dimiliki. Harinowo menilai selama ini Indonesia terlalu menjadikan bank negara lain sebagai patokan.