Jumat 27 Sep 2019 08:26 WIB

Pengadaan Tanah Jalur KA Makassar-Parepare Dipercepat

Kehadiran jalur KA diharapkan mendorong perekonomian di sekitarnya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah), Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, dan Direktur Utana PT CRI Bandung Sasmitoharjo memberikan pernyataan usai peresmian proyek jalur kereta api (KA) Makassar-Parepare di Gedung Kemenhub, Jumat (5/4).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah), Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, dan Direktur Utana PT CRI Bandung Sasmitoharjo memberikan pernyataan usai peresmian proyek jalur kereta api (KA) Makassar-Parepare di Gedung Kemenhub, Jumat (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera memulai proyek strategis nasional (PSN)jalur kereta api (KA) Makassar-Parepare segmen tiga lintas Barru-Mandai depanjanh 62,95 kilometer. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan akan mempercepat proses pengadaan tanahnya. 

Budi memastikan sudah berkonsultasi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi. "Banyak kemajuan yang berarti. Pembayaran tanah dilakukan dengan win win solution atau ganti untung untuk masyarakat," kata Budi di Makassar, Kamis (26/9). 

Budi memastikan pada Agustus 2020, KA logistik dan penumpang dengan lintas Tonasa-Garongkong nantinya akan beroperasi. Budi menilai hal tersebut akan sekligus menjadi hadiah kemerdekaan bagi masyarakat Sulawesi Selatan. 

"Bisa dibayangkan disana sudah ada kereta logistik dan penumpang. Jadi bisa mengangkut semen dari Tonasa ke Garongkong atau sebaliknya, dari Garongkong mengangkut batubara ke Tonasa," jelas Budi. 

Proyek kereta api selanjutnya, lanjut Budi, yaitu akan memiliki jalur sampai ke Pangkep dan Bosowa. Kemudian, kata Budi, pada tahun ketiganya jalur kereta api tersebut bisa tersambung hingga Makassar.  

Budi mengharapkan kereta api yang merupakan angkutan masa depan yang ramah lingkungan bisa hadir di Sulawesi dan semakin mendongkrak perekonomian. "Semua orang akan lihat di sini sebagai suatu proyek yang berhasil bukan saja untuk penumpang tapi untuk logistik. Apalagi kita tahu, Sulawesi adalah penyangga ibu kota baru," ungkap Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement