REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memperpanjang landasan pacu Bandara Rendani di Manokwari, Papua Barat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan perpanjangan landasan tersebut dapat diselesaikan pada 2020.
Budi memastikan sudah mengkoordinasikan hal tersebut dengan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perhubungan se-Papua Barat, Kamis (26/7) malam. "Insya Allah kami bisa menambah landasan pacu sepanjang 300 meter," kata Budi, Kamis (26/9).
Budi menambahkan Kemenhub juga akan mengupayakan perbaikan di terminal yang ada di bandara tersebut. Dia memastikan saat ini pemerintah harus melakukan evaluasi besaran-besaran untuk perubahan bandara tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur yang sudah memberikan dukungan untuk pengadaan tanah dan pembuatan tiang pancang," ujar Budi.
Budi memastikan Kemenhub sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Papua Barat. Dia menuturkan proyek perhubungan yang dibahas cukup detil yaitu empat bandara yang dalam proses pembangunan yakni bandara Rendani Manokwari, Bandara Waisai Teluk Wondama Fakfak, Bandara Utarom Kaimana, dan bandara Nabire.
Dia menambahkan koordinasi yang dilakukan berjalan baik dan Kemenhub secara konsisten akan mengucurkan dana dari 2019 hingga 2021. Menurutnya anggaran tersebut harus dikoordinasikan mengingat proses pengadaan tanah dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Kami mengundang pak Gubernur dan Bupati, saya minta ada suatu proposal yang lebih lengkap baik itu pembebasan tanah atau pun rencana anggaran," jelas Budi.
Dengan begitu, Budi margetkam pada 14 Oktober 2019 dapat melakukan finalisasi semua proyek untuk dikerjakanpada tahun ini atau 2020. Terlebih saat ini Kemenhub tengah mengatur anggaran 2020 dan diharapkan empat bandara tersebut bisa kita diselesaikan.
Saat ini Bandara Rendani memiliki panjang landasan pacu sekitar 2.000 meter. Perpanjangan landasan pacu bertujuan agar Bandara Rendani bisa didarati pesawat-pesawat jet dengan ukuran yang lebih besar, sehingga bisa meningkatkan ekonomi wilayah Manokwari dan Papua Barat secara umum.