REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua mahasiswa masih dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) hingga Jumat. Mereka diopname setelah menjadi korban kericuhan demonstrasi di sekitar Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) awal pekan ini.
"Yang satu lagi yang enggak masuk Intensive Care Unit (ICU), rencananya siang ini pulang," kata Kepala Manajemen Bisnis Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Agus W Susetyo saat ditemui di RSPP Jakarta, Jumat.
Sampai berita ini ditayangkan pada Jumat siang, dua mahasiswa korban kericuhan demonstrasi tersebut masih berada di ruang perawatan umum. Namun, salah satunya akan diizinkan pulang siang ini karena kondisinya sudah stabil, sementara satu lainnya masih belum dapat dipulangkan.
Salah satu dari kedua mahasiswa tersebut mengalami cedera di bagian kepala akibat terkena benda tumpul. Satu lainnya cedera di bagian kepala akibat terjatuh.
"Yang masuk ICU itu yang jatuh," kata Agus.
Kedua mahasiswa tersebut adalah mahasiswa dari Universitas Pamulang (UNPAM) dan Universitas Esa Unggul. Sementara itu, Agus mengatakan bahwa sampai Kamis kemarin, ada tiga mahasiswa korban kericuhan demonstrasi yang masih dirawat di RSPP tersebut.
Namun, satu dari tiga mahasiswa yang berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tersebut sudah diizinkan pulang kemarin. Korban, menurut Agus, mengalami retak di bagian punggung.
"Kemarin enggak ada yang luka. Cuma waktu demo dia lari, kemudian terjatuh. Jadi tulang punggungnya ada yang retak," katanya.