REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nuhrogo memprediksi isu pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menguntungkan investasi Indonesia.
"Dampaknya dalam jangka pendek, artinya mungkin hanya bergerak di saham karena itu baru isu," katanya di Jakarta, Jumat (27/9).
Menurut dia, dampak jangka pendek itu diprediksi terjadi karena pemakzulan Presiden Donald Trump masih sebatas isu dan belum terjadi. Jika isu di negeri "Paman Sam" itu mereda, maka pemilik modal bisa saja kembali ke AS karena portofolio investasi di negeri itu masih menjadi incaran.
Namun, kata dia, apabila pemakzulan itu benar terjadi dan disertai gejolak ekonomi hingga resesi AS, kemungkinan investor akan mengalihkan modalnya dalam bentuk investasi asing langsung ke negara emerging market, termasuk Indonesia.
"Investasi akan masuk ke negara berkembang dan ditahan cukup lama, sampai ada proses pemulihan dia (investor) baru akan kembali ke AS," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Selasa (23/9) mengumumkan inisiasi penyelidikan pemakzulan resmi terhadap Presiden Donald Trump atas pembicaraan telepon kontroversial yang terakhir dengan Presiden Ukraina. Pelosi menyatakan DPR yang dikuasai Demokrat akan mencari tahu apakah Trump meminta bantuan Ukraina untuk membantu menyelidiki Joe Biden. Biden merupakan mantan wakil Barack Obama yang menjadi salah satu penantang utama Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2020.