Jumat 27 Sep 2019 21:38 WIB

Jurnalis yang Terkena Gas Air Mata di Pamekasan Membaik

Nurus Solah terkena tembakan gas air mata saat meliput unjuk rasa mahasiswa, Jumat.

Jurnalis Malang Raya (JMR) melakukan aksi damai dalam gerakan solidaritas untuk keselamatan jurnalis di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (27/9).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Jurnalis Malang Raya (JMR) melakukan aksi damai dalam gerakan solidaritas untuk keselamatan jurnalis di depan Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Junalis Pamekasan, Jawa Timur yang terpaksa dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Slamet Martodjirjo setempat karena menjadi korban gas air mata saat meliput unjuk rasa rusuh mahasiswa, Jumat pagi, kini sudah membaik. Jurnalis itu bernama Nurul Solah.

"Yang bersangkutan sudah diperbolehkan pulang oleh petugas," kata Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan Moh Hasanuddin, Jumat (27/9) malam.

Nurus Solah terpaksa dirujuk ke RSUD Pamekasan karena terkena tembakan gas air mata saat unjuk rasa rusuh berlangsung di kantor DPRD Pamekasan, Jumat pagi. Ia merupakan jurnalis CNN Indonesia yang kesehariannya bertugas melakukan liputan di empat kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.

Saat mahasiswa berunjuk rasa menolak pemberlakukan UU KPK yang telah direvisi, Jumat pagi, Nurus meliput aksi itu di kantor DPRD Pamekasan. Ia meliput tidak jauh dari massa pengunjuk rasa, karena yang bersangkutan hendak mengambil gambar dari jarak dekat.

Namun di saat yang bersamaan, petugas menembakkan gas air mata kepada para pengunjuk rasa yang mulai beringas untuk membubarkan massa, dan mengenai Nurus Solah. Saat itu juga korban langsung kejang-kejang, dan mengaku sesak nafas, sehingga dilarikan ke RSUD Pamekasan.

"Yang bersangkutan tidak luka, tapi langsung sesak nafas, makanya langsung dibawa ke RSUD Pamekasan," kata Wakil Sekreataris Bidang Advokasi PWI Pamekasan Dedy Priyanto yang membantu Nurus di RSUD Pamekasan.

Selain Nurus, jurnalis lainnya yang juga menjadi korban gas air adalah Gozali alias Gogo. Keduanya sama-sama mengalami sesak nafas, akibat tembakan gas air mata.

Secara terpisah Kapolres Pamekasan AKBP Tegub Wibowo menyatakan, tembakan gas air mata itu dilakukan untuk meredam aksi massa yang mulai memanas, dan memaksa masuk ke kantor DPRD Pamekasan. "Apa yang kami lalukan sudah sesuai protap. Sebab sebelum menembakkan, kami terlebih dahulu sudah menyampaikan peringatan dan negosiasi kepada massa pengunjuk rasa," katanya, menjelaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement