Sabtu 28 Sep 2019 00:17 WIB

KPAI: Cegah Anak Ikut Aksi Bernarasi Jihad

Ajakan menghadiri "Aksi Mujahid 212, Selamatkan NKRI" juga tertuju pada anak-anak.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto meminta semua tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat untuk mencegah pelibatan dan keterlibatan anak dalam aksi-aksi demonstrasi yang bernarasi jihad. Ia mendapati ajakan itu ramai beredar di media sosial.

"KPAI mengajak semua elemen masyarakat untuk melakukan upaya mencegah anak usia sekolah agar tidak terprovokasi narasi-narasi jihad dalam ajakan demonstrasi sebagaimana beredar di media sosial," kata Susanto melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Susanto mengatakan, penggunaan narasi-narasi jihad untuk mengajak anak melakukan demonstrasi di jalanan merupakan hal yang kurang tepat dan perlu diluruskan. Menurut Susanto, usia anak merupakan usia tumbuh kembang yang perlu dilindungi dari segala bentuk potensi negatif, termasuk kerentanan menjadi korban dari hal-hal yang tidak bisa diperkirakan saat demonstrasi berlangsung.

Susanto mengatakan, pihaknya menerima informasi adanya ajakan menghadiri "Aksi Mujahid 212, Selamatkan NKRI" yang akan berlangsung pada Sabtu (28/9) melalui perpesanan sekejap WhatsApp pada Jumat siang. "Aksi ini mengajak para pelajar," ujarnya.

Sebelumnya, melalui perpesanan instan dan media sosial beredar pesan "Aksi Mujahid 212, Selamatkan NKRI" yang akan berlangsung pada Sabtu (28/9). Aksi tersebut merupakan perubahan dari Parade Tauhid Indonesia yang sebelumnya akan berkumpul di Senayan.

Peserta aksi tersebut akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia mulai pukul 08.00 WIB untuk kemudian melakukan aksi jalan kaki ke Istana Kepresidenan yang berada di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement