Sabtu 28 Sep 2019 13:43 WIB

JK Ajak Negara Berkembang Hadapi Tantangan Global

Indonesia adalah teman sejati Negara-Negara Berkembang Kepulauan Kecil

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela kegiatan hari keempat Sidang Umum PBB di New York, Kamis (26/9).
Foto: dok. Setwapres
Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela kegiatan hari keempat Sidang Umum PBB di New York, Kamis (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak negara yang tergabung dalam Negara-Negara Berkembang Kepulauan Kecil atau Small Island Developing States (SIDS) mengembangkan kemitraan ekonomi, pembangunan dan forum global. Menurut JK, Indonesia yang juga negara kepulauan lainnya tengah menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan, mulai dari perubahan iklim, bencana alam dan ketidakpastian global. Ini kata JK, tentu berdampak pada ketidakpastian ekonomi negara negara dengan kepulauan.

Pernyataan itu disampaikan JK pada High-Level Midterm Review of the SIDS Accelerated Modalities of Action (SAMOA) Pathway di Markas Besar PBB, New York, Jumat (27/9) waktu setempat.

"Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indonesia adalah teman sejati negara SIDS. Kita adalah satu keluarga," ujar JK sebagaimana keterangan yang diterima wartawan, Sabtu (28/9).

JK menambahkan, sejumlah tantangan lainnya yang dihadapi negara negara SIDS yakni pemerataan sosial, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, JK mengatakan Indonesia siap menjadi mitra pembangunan negara-negara SIDS dalam merealisasikan prioritas pembangunan sebagaimana tertuang dalam Samoa Pathway. Apalagi, menurut JK, kemitraan Indonesia dengan SIDS telah berjalan 3 dekade dan semakin kokoh.

"Tahun ini Indonesia menggelar dua kegiatan yang mendekatkan Indonesia dengan negara SIDS khususnya Pasifik," ungkap JK.

JK menerangkan dua gelaran tersebut yakni Forum Indonesia-South Pacific di Jakarta, dan Pacific Exposition di Auckland yang telah mentautkan puluhan ribu pulau di Indonesia dan negara Pasifik. Ini juga, memperkokoh interaksi Pemerintah dan sektor swasta dan meneguhkan hubungan people to people.

"Ke depan, kemitraan Indonesia dan SIDS akan lebih strategis dan terstruktur, melalui pengembangan Strategi Kemitraan Kawasan Indonesia di daerah Pasifik," kata JK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement