Sabtu 28 Sep 2019 15:04 WIB

Tokoh Agama Ajak Masyarakat Berdoa untuk Wamena

Tokoh agama menekankan pentingnya penyelesaian masalah lewat jalan dialog damai

Sejumlah Polisi Pamong Praja menggotong peti jenazah salah satu korban kerusuhan Wamena, yang telah tiba di Bandara International Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (26/9/2019).
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah Polisi Pamong Praja menggotong peti jenazah salah satu korban kerusuhan Wamena, yang telah tiba di Bandara International Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (26/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tokoh agama dari Gereja Kristen Injilidi Tanah Papua, Pendeta Jhon Baransano, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berdoa bagi pemulihan dan kedamaian Wamena dan Papua setelah demonstrasi berujung kerusuhan yang merenggut nyawa di Wamenapada 23 September 2019.

"Sebagai hamba Tuhan, saya minta kepada semua pihak, baik tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda. Baik bupati, para ondoafi, dan semua komponen, mari bergandengan tangan berdoa untuk kedamaian Wamena secara khusus, dan Papua secara umum," kata Pendeta Jhon Baransano di Jayapura, Sabtu (28/9).

Ia menekankan pentingnya penyelesaian masalah lewat jalan dialog damai, bukan dengan cara-cara kekerasan yang menyebabkan kerusakan dan kematian warga. Jhon juga meminta semua komponen dalam masyarakat untuk bersama-sama menjaga suasana yang damai, aman, dan tertib.

"Kita semua harus menjaga kebersamaan sebagai bangsa yang besar, kita harus menahan diri dan mengendalikan emosi ketika menghadapi masalah," ujarnya.

Demonstrasi yang diwarnai kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9), mengakibatkan setidaknya 30 orang meninggal dunia dan ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta rusak. Pendeta Jhon mengajak seluruh elemen masyarakat kembali bekerja untuk membangun Wamena.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement