REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI— Pasukan Amerika Serikat pada Jumat (27/9) mengaku telah menewaskan 17 tersangka gerilyawan dalam serangan udara ketiga dalam sepekan keberadaan mereka di Libya selatan.
Serangan pada Selasa (24/9) itu menghantam barat daya Libya, menurut pernyataan Komando Afrika AS, tanpa menyebutkan lokasi. Penduduk kota Sebha menceritakan mereka mendengar sebuah ledakan dari arah selatan.
Menurut informasi militer AS sebelumnya, dua serangan udara secara terpisah menewaskan 19 tersangka gerilyawan di Libya Selatan.
Sejumlah anggota ISIS mundur ke selatan, menuju gurun Libya saat kelompok itu kehilangan markasnya di kota pesisir Sirte pada akhir 2016.
Amerika Serikat mengatakan tidak akan membiarkan gerilyawan memanfaatkan konflik antara faksi timur dan faksi barat di sekitar ibu kota Tripoli untuk melindungi diri mereka sendiri.
Pasukan Libya Timur pimpinan Khalifa Haftar meluncurkan serangan untuk merebut Tripoli pada April, mengacaukan rencana yang diketuai PBB untuk menjadi mediator dalam penyelesaian poltik di Libya.