Sabtu 28 Sep 2019 17:56 WIB

Tak Sendirian, Ini Ternyata Sosok Pembisik Kuat Firaun

Sosok pembisik kuat Firaun bernama Haman.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nashih Nashrullah
Retuntuhan bekas pelabuhan ditemukan di Teluk Aqaba dekat Laut Merah.
Foto: REUTERS/Muhammad Hamed
Retuntuhan bekas pelabuhan ditemukan di Teluk Aqaba dekat Laut Merah.

REPUBLIKA.CO.ID, Haman. Sosoknya cukup terkenal dalam sejarah Islam. Allah SWT bahkan menyebut namanya sebanyak enam kali di dalam Alquran yakni di surah al-Qashash ayat 6, 8, dan 38, lalu di surah al-Ankabut ayat 39, serta surah al-Mu'min ayat 24 dan 36.

Dia adalah Haman, pelayan atau pembesar Firaun di Mesir. Seperti diketahui Firaun merupakan seorang raja yang kafir nan zalim. 

Baca Juga

Dalam kerajaan Firaun, Haman menempati beberapa jabatan penting seperti menteri, penasihat, sekaligus pelaksana proyek pembangunan menara. 

Pada surah al-Qashash ayat ke-38, Allah berfirman, "Dan, katakan Firaun: Hai pembesar kaumku, aku tidak tahu tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah, hai Haman, untukku tanah liat, mulai buatkanlah untukku bangunan yang lebih tinggi, aku bisa naik lihat Tuhan Musa. Dan, coba, aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta."

Dari ayat tersebut diceritakan, Haman diperintah Firaun untuk membuat menara atau bangunan tinggi supaya bisa melihat Allah yang disebutnya sebagai Tuhan Musa. Tanpa keraguan, Haman pun langsung mematuhinya.   

Pembangunan menara tersebut melibatkan 50 ribu lebih pekerja. Beberapa ahli tafsir menjelaskan, setelah selesai dibangun, Firaun menembakkan panah dari puncak menara demi mengalahkan Tuhan Musa.  

Selanjutnya Firaun mengatakan kepada Musa kalau Tuhannya sudah mati terkena panahnya. Firaun bahkan menunjukkan anak panah yang telah berlumuran darah. Konon, Firaun sengaja mencelupkan anak panah itu ke dalam darah. 

Tidak hanya membantu membangun menara, Haman pun terus menasihati Firaun agar menolak misi keagamaan Nabi Musa AS. Dia bahkan meyakinkan Firaun, kalau rajanya tersebut merupakan satu-satunya tuhan di dunia. 

Mendapat dukungan dan pengakuan Haman, Firaun semakin membabi buta. Dirinya lalu mengumumkan, setiap orang yang tidak menyembahnya akan mendapat hukuman mati.   

Demi menjaga eksistensi Firaun sebagai Tuhan, Haman kembali mengusulkan ke Firaun, agar menodai wanita dan membunuh pria yang mengikuti ajaran Musa. Secara otomatis, Bani Israil pun merasa terteror.   

Semakin hari, Bani Israil tidak kuat menahan siksaan Firaun. Mereka kemudian menemui Nabi Musa dan berkata, "Kami memang sudah menderita sebelum Anda datang. Namun kami tetap menderita setelah Anda datang."

Nabi Musa menjawab, "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di Bumi-nya. Maka Allah akan melihat perbuatanmu."

Hingga pada suatu hari, Allah menyelamatkan Bani Israil dan membinasakan Firaun, Haman, beserta para tentaranya. Allah menenggelamkan mereka di Laut Merah saat mengejar Nabi Musa. 

Dalam surah al-Qashash ayat ke-6 Allah SWT berfirman, "Dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan kami perlihatkan kepada Firaun dan Haman bersama tentaranya apa yang mereka selalu khawatirkan." Menurut ahli tafsir, yang dimaksud kekhawatiran Firaun dan Haman yaitu hancurnya kerajaan karena Bani Israil.   

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement