Ahad 29 Sep 2019 13:12 WIB

Irwan Prayitno: Pembunuh Bukan Warga Papua Asli Wamena

Irwan menyebut warga Sumbar sangat akrab dengan orang Papua.

Rep: Febrian Fachri / Red: Teguh Firmansyah
Peti jenazah warga Sumbar yang meninggal karena kerusuhan di Wamena Papua sampai di Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar, Kamis (26/9).
Foto: Febrian Fachri / Republika
Peti jenazah warga Sumbar yang meninggal karena kerusuhan di Wamena Papua sampai di Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar, Kamis (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengungkapkan, selama ini warga Sumbar yang merantau ke berbagai penjuru negeri bahkan dunia tidak pernah mendapatkan cap jelek.

Perantau dari Ranah Minang, menurut Irwan, selalu bersahabat, bergaul dan menyenangkan bagi masyarakat sekitar di perantauannya.  Hal yang sama juga dilakukan oleh perantau asal Sumbar yang ada di Wamena, Papua. 

Baca Juga

Irwan mendapat laporan selama ini warga Sumbar yang merantau di Wamena sangat akrab dengan warga Papua yang ada di kota tersebut. "Kalau dengan warga Papua yang ada di Wamena-nya, orang Sumbar di sana sangat akrab. Bersahabat," kata Irwan, Ahad (29/9).

Menurutnya, pembunuhan terhadap warga Sumbar dan warga pendatang di Wamena itu kata Irwan, tidak dilakukan warga Papua di kota itu. Tapi oleh warga Papua yang dari pegunungan. Warga Papua yang dari pegunungan memang tidak bisa membedakan warga pendatang tersebut dari mana saja. 

Sementara, orang Papua asli Wamena saat kerusuhan tidak dapat melindungi warga pendatang karena mereka juga harus berlindung agar tak ikut menjadi korban kerusuhan.

Irwan mengatakan, warga Sumbar merasa tidak ada pernah berbuat salah sehingga yakin tidak akan disakiti. Tapi ternyata perusuh yang menyerang warga pendatang malah bertindak brutal sehingga jatuh korban nyawa.

"Para korban (nyawa) ini awalnya mengira akan baik-baik saja karena merasa tidak ada salah. Tapi ternyata tidak begitu," ujar Irwan.

Irwan mengaku saat ini ia terus berkoordinasi dengan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit yang kini tengah meninjau keadaan warga Sumbar yang ada di Wamena. Pemprov Sumbar ingin memulangkan warga yang ingin pulang kampung.

Saat ini kata Irwan warga Sumbar  yang mengungsi di Sentani Jayapura  ada sekitar 300 orang. Sementara di Wamena diperkirakan mencapai ribuan orang warga asal Sumbar. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement