Ahad 29 Sep 2019 20:00 WIB

Ratusan Pelajar DIY Galang Dana untuk Korban Karhutla

Siswa di kota pelajar mencoba mengangkat budaya 'srawung'

Rep: my28/ Red: Fernan Rahadi
Ratusan pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan aksi penggalangan dana untuk korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Tugu Yogyakarta, Sabtu (28/9).
Foto: Hilyatul Asfia
Ratusan pelajar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan aksi penggalangan dana untuk korban kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Tugu Yogyakarta, Sabtu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- “Jika mereka menutup hidung akankah Pelajar Yogyakarta menutup mata?" Itulah tulisan di atas karton putih yang menghiasi sudut pandangan seputaran Kawasan Tugu Yogyakarta, Sabtu (28/9).

Tulisan tersebut dibawa oleh ratusan pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah. Raturan pelajar tersebut melakukan aksi penggalangan dana terhadap para pengendara di kawasan sekitar tugu, untuk disalurkan terhadap korban yang terdampak Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan. 

Menurut Koordinator Pelaksana aksi penggalangan dana, Jendra Satria Pitoyo, kegiatan aksi tersebut diselenggarakan oleh Student Care and Share (Stucash) bekerja sama dengan berbagai elemen pelajar.

“Di antaranya Forum Komunikasi Pengurus OSIS (FKPO) DIY, FKPO Kota Yogyakarta, FKPO Kabupaten Sleman, FKPO Kabupaten Bantul, FKPO Kabupaten Kulon Progo, FKPO Gunung Kidul, dan Forum Rohis Bantul (FORBA)," tutur Jendra kepada Republika.

Jendra menyatakan, kepedulian mereka terhadap permasalahan bangsa saat ini diwujudkan dalam bentuk penggalangan dana bagi mereka yang terpapar asap sehingga menjadi korban. “Jika mahasiswa dalam hal ini berjuang kami selaku pelajar juga turut berjuang tapi dengan cara berbeda, tutur Jendra.

Jendra menyatakan sebagai siswa di kota pelajar, pihaknya mencoba mengangkat budaya 'srawung' yakni  peduli terhadap sesama yang dilakukan oleh perwakilan pelajar DIY dari berbagai sekolah.

Penggalangan dana dengan tajuk “Melawan Asap” diikuti oleh perwakilan pelajar masing-masing sekolah yang tersebar di wilayah DIY. 

“Pelajar yang terlibat meliputi seluruh sekolah yang ada di DIY negeri maupun swasta, sekolah penerbangan, pelajar sekolah daerah Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul,” ujar Jendra.

Jendra menegaskan, penggalangan dana tersebut dilakukan secara serentakpada Sabtu (28/9) di tujuh titik wilayah Daerah Istimewa Yogkarta. Ketujuh titik tersebut tersebar di kawasan Tugu Yogyakarta, Titik nol Yogyakarta, Perempatan Denggung Sleman, Pertigaan Janti, Kawasan Masjid Agung Bantul, Kawasan Paseban Square Bantul, Patung Nyi Ageng Serang Wates, Alun-Alun Wates, dan Alun- alun Wonosari. 

Selain penggalangan dana, pihaknya juga melakukan penggalangan di masing-masing sekolah sejak Jumat (27/9).

Saat dikonfirmasi pada Ahad (29/9) pagi, Jendra menurutkan jumlah dana yang terkumpul sebanyak 58 juta rupiah, yang berasal dari aksi penggalangan dana di jalan dan aksi penggalangan dana di tiap sekolah. “Rencananya, dana tersebut akan disalurkan pada Senin (30/9) melalui Aksi Cepat Tanggap DIY,"  ungkap Jendra melalui pesan Whatsapp.

Sementara itu, salah satu pelajar SMA di DIY, Krishna Bayu Baroto mengungkapkan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dan terlibat secara aktif di dalamnya. “Kami selaku pelajar, malam Minggu mengumpulkan dana, kan bagus itu merupakan kegiatan positif. Apalagi dapat membantu saudara kita di Kalimantan,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement