Senin 30 Sep 2019 08:31 WIB

BWI: Potensi Aset Wakaf Capai Rp 2.000 Triliun per Tahun

Saat ini potensi wakaf yang terealisasi baru Rp 400 miliar.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Wakaf Uang (Illustrasi)
Foto: ANTARA
Wakaf Uang (Illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakaf masih dipandang sebagai sebuah ibadah yang identik dengan 3M (makam, masjid, madrasah). Minimnya literasi masyarakat terkait wakaf menyebabkan wakaf masih dipandang sebelah mata, padahal potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan bisa menjadi alat untuk pemerataan ekonomi.

Berdasarkan data Badan Wakaf Indonesia (BWI) potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp 2.000 triliun dengan luas tanah wakaf mencapai 420 ribu hektare. Sementara potensi wakaf uang bisa menembus kisaran Rp 188 triliun per tahun. Saat ini potensi wakaf yang terealisasi baru Rp 400 miliar.

Baca Juga

Melihat potensi tersebut, lembaga filantropi Dompet Dhuafa bekerja sama dengan pemerintah untuk menggelorakan gerakan WakeUp! Wakaf. Adapun program ini menjadi sebuah momentum bulan wakaf yang berlangsung pada September hingga November.

Direktur Eksekutif Yayasan Dompet Dhuafa Imam Rulyawan mengatakan masyarakat dapat mendukung gerakan ini melalui kemudahan wakaf digital yakni melalui tabungwakaf.com.

“Dengan hadir melalui layanan digital, Dompet Dhuafa memudahkan kalangan milenial yang saat ini mendominasi pertumbuhan penduduk dan menjadi penopang ekonomi Indonesia. Sekaligus diharapkan bisa membangun ekosistem wakaf dan meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya wakaf produktif,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Senin (30/9).

Menurutnya memasuki era revolusi industri 4.0 semestinya wakaf produktif menjadi sebuah gerakan yang mampu membuat masyarakat lebih sadar terhadap pentingnya wakaf dalam percepatan pertumbuhan ekonomi. Melalui kerja sama ini kedua belah pihak menargetkan sejuta wakif untuk mendorong pertumbuhan asset wakaf produktif.

Selama ini Dompet Dhuafa telah mengembangkan program berbasis wakaf produktif. Di antaranya, RS Rumah Sehat Terpadu Parung, Bogor, yang telah melayani lebih dari 15 ribu dhuafa per bulan Dompet Dhuafa juga mengembangkan Kampung Agroindustri di Kebun Indonesia Berdaya, Subang, Jawa Barat.

Pada bidang pendidikan, Dompet Dhuafa mengembangkan wakaf produktif pada Sekolah SMART Ekselensia Parung dan Cibinong, serta Pesantren Hafidz Village yang akan dibangun di Lido, Jawa Barat. Selain itu, bidang ekonomi, Dompet Dhuafa juga melakukan pengembangan Sentra Ternak, Perikanan, Kampung Wisata dan Pemberdayaan Ekonomi lainnya yang memberikan dampak sosial yang luas khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

Dari sisi aset wakaf tanah sebanyak 337 bidang masih belum bersertifikat dan baru 168 bidang tanah yang sudah bersertifikat. Data Kementerian Agama mencatat jumlah tanah wakaf mencapai 161.579 hektare dengan luas aset wakaf yang tersebar 366.595 lokasi. 

“Fakta tersebut sejalan dengan pandangan masyarakat terhadap wakaf yang cenderung menyalurkan wakaf melalui aset tidak bergerak (wakaf sosial). Padahal wakaf produktif atau wakaf uang sangat memiliki peran bukan hanya kebermanfaatan pada masyarakat melainkan juga mengembangkan surplus investasi wakaf,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement