Senin 30 Sep 2019 14:41 WIB

Ibnu Batutah Ungkap Keramahan Masyarakat Samudera Pasai

Ibnu Batutah berada di Pasai selama 15 hari.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Perjalanan Ibnu Batuta, Ilustrasi
Foto: ytimg.com
Perjalanan Ibnu Batuta, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Ibnu Batutah, Sultan Suamdera Pasai itu sangat ramah. Rombongannya diterima dengan tangan terbuka. Bahkan, sang sultan meminjamkan salah satu kudanya untuk rombongan Batutah.

Artinya kerajaan Islam pertama di Indonesia ini menganut mazhab Syafi'i. Itu buktinya kitab yang ditulis Ibnu Batutah, ucap Bastian. Malik Az-Zahir merupakan raja kedua dari kerajaan Samudera Pasai, yaitu kerajaan Islam pertama di nusantara yang rakyatnya memiliki semangat mempe lajari agama Islam. Sedangkan raja per tama Samudera Pasai adalah Malik Al-Shalih.

Baca Juga

Menurut Hikayat Raja-Raja Pasai yang ditulis setelah 1350 Masehi, Syekh Ismail datang dnegan kapal dari Makkah lewat Malabar ke Pasai, di sinilah ia membuat penguasa setempat yang bernama Merah Silau masuk Islam. Kemudian Merah Silau mengambil gelar Malik Al- Shalih yang kemudian wafat pada 698 Hijriah atau 1297 Masehi.

Dijelaskan di situ bagaimana mereka di situ semangat belajar agama dan semua itu bermazhab Syafi'i, itu jarang yang menulis itu, kata Bastian. Di cerita yang lain, Ibnu Batutah juga berkunjung ke pulau Jawa dan bertemu dengan Raja yang kafir yang juga sangat memuliakan rombongan Ibnu Batutah sebagai tamu yang datang dari jauh.