REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menangkap seorang pensiunan TNI bernama Laksamana Muda (Purn) Sony Santoso. Ia ditangkap bersama dengan dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Abdul Basith di wilayah Tangerang, Sabtu (28/9).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, saat ini pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal). Koordiasi guna menyelidiki peran dari Sony Santoso.
"Untuk yang pensiunan TNI itu Polda Metro Jaya sudah sejak awal dalam penyelidikan bersama dengan Pomal," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin (30/9).
Meski demikian, Argo tidak merinci peran Sony terkait kasus tersebut. "Jadi semua kegiatan yang berkaitan dengan penisiunan TNI, kita sudah (koordinasi) dengan Pomal," ujar Argo.
Sebelumnya diberitakan, Tim Jatanras Polda Metro Jaya membekuk Abdul Basith di kediamannya di Cipondoh, Tangerang, Sabtu (28/9). Ia ditangkap bersama lima lainnya, yakni SG, YF, AU, OS dan SS.
Mereka diduga akan memancing kerusuhan dalam aksi unjuk rasa. Dalam penangkapan di itu turut diamankan barang bukti berupa bahan peledak.
Argo mengungkapkan, Abdul Basith berencana meledakan bom molotov tersebut saat aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI pada Sabtu (28/9). "(Bom molotov) untuk mendompleng demo mujahid 212 yang rencananya akan melakukan pembakaran-pembakaran di Jakarta. Kalau enggak ditangkap ya bisa kejadian (peristiwa pelemparan bom molotov)," jelas Argo.