REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit mengungkapkan bahwa ada sebanyak 1.470 perantau Minang yang ingin meninggalkan Wamena, Papua untuk kembali kampung halamannya. Angka itu berasal dari data sementara yang dipegang Pemprov Sumbar pascakunjungannya ke Wamena pada akhir pekan lalu.
Menurut Wagub, jumlah itu diperkiraan bisa bertambah mencapai 2.000 orang. Pemprov Sumbar masih terus memvalidasi data pasti untuk dapat segera mengambil tindakan pemulangan ke warganya.
"Yang ingin pulang ke Sumbar itu sekitar 1.470 orang, kemungkinan bisa sampai 2.000 orang," kata Nasrul di Kantor Gubernur Sumbar di Kota Padang, Senin (30/9).
Perantau Minang ingin tinggalkan Wamena, Papua.
Nasrul menyebut, ada 200 orang warga keturunan Sumbar yang memilih bertahan di Papua. Mereka ingin tetap di Wamena karena tidak memiliki apa-apa lagi di kampung halaman.
Nasrul mengatakan, pihaknya mempersilakan perantau Minang yang ingin bertahan. Apalagi jika mereka masih memiliki harta benda yang bisa diselamatkan di Papua.
Menurut Nasrul, Pemprov menyiapkan dua skenario pemulangan warga perantau di Wamena ke Sumbar. Andaikan yang ingin pulang kurang dari 200 orang, Pemprov akan memulangkan dengan pesawat terbang. Bila lebih dari 200 orang, Pemprov akan menyiapkan kapal laut supaya setiap perantau yang ingin pulang dapat terangkut bisa lebih banyak.
Nasrul belum bisa memastikan kemungkinan kapal dari Pelni bisa langsung bertolak dari Papua menuju Padang. Kalaupun hanya bisa mengantar warganya sampai Jakarta, nanti Pemprov akan menyediakan bus untuk melanjutkan perjalanan ke Sumbar.
"Kami pastikan dulu datanya. Kalau lebih dari 200 orang, kapal kita siapkan," ucap Nasrul.