REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kebencanaan Universitas Andalas (Unand) Padang Dr Badrul Mustafa menilai perlu dilakukan upaya meningkatkan mitigasi struktural di Padang, Sumatra Barat. Dengan begitu, ia berharap warga lebih siap menghadapi gempa.
"Apalagi saat ini masih ada ancaman gempa megathrust yang bersumber dari segmen Siberut dan belum mengeluarkan energi, mitigasi struktural penting dilakukan sebagai langkah antisipasi," katanya di Padang, Senin.
Badrul menyampaikan hal itu terkait peringatan 10 tahun gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Padang dan sekitarnya pada 30 September 2009. Dalam bencana alam tersebut, 1.117 orang kehilangan nyawa.
Badrul menjelaskan ,mitigasi struktural adalah memastikan bangunan terutama yang menjadi tempat berhimpun banyak orang, seperti pusat perbelanjaan, sekolah, rumah sakit dan perkantoran sudah ramah dan tahan gempa. Ia menilai, bangunan yang dibangun usai gempa 2009 diasumsikan saat ini kondisinya lebih ramah gempa dan memenuhi standar karena sudah ada kepedulian akan pentingnya konstruksi yang kuat.
Akan tetapi, bangunan yang sudah ada sebelumnya dan saat gempa 2009 masih kokoh, menurut Badrul, perlu dilakukan penilaian ulang apakah kekuatannya masih layak. Ia mengatakan, penilaian ulang perlu dilakukan oleh pakar bidang sipil sehingga bisa memetakan bangunan yang masih aman dan yang perlu diperkuat hingga dibangun ulang.
Sejalan dengan itu, Badrul mengingatkan perlunya penambahan keberadaan tempat evakuasi sementara seandainya tsunami datang. Ia menilai, empat tempat evakuasi sementara yang ada saat ini fungsinya kurang maksimal karena hanya dikhususkan dipakai saat evakuasi saja.
Menurut Badrul, ke depan bentuk tempat evakuasi harus berbeda dengan empat bangunan yang sudah ada saat ini. Untuk tempat evakuasi yang sehari-hari tidak terpakai, nantinya bisa dibuat bangunan yang bermanfaat. misalnya kantor pemerintah seperti camat atau lurah yang berada di zona rawan tsunami direhabilitasi dan dijadikan tempat evakuasi sementara.
"Jadi selain memberikan rasa nyaman kepada pegawai yang bekerja juga menjadi tempat evakuasi sementara bagi warga sekitar," ujar Badrul.