Selasa 01 Oct 2019 04:38 WIB

Sejumlah Pengunjuk Rasa Dibawa ke RS Mintohardjo

Selain menggunakan ambulans, beberapa pedemo dibawa ke RS menggunakan ojek.

Polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pedemo di sejumlah titik di Jakarta Pusat dievakuasi ke RS Angkatan Laut Mintohardjo untuk mendapatkan perawatan medis. "Ada lebih dari 20 ambulans lalu lalang masuk RS. Dugaannya membawa para pedemo" kata Ketua RT 05 RW 03 Arti di Bendungan Hilir, Jakarta, Senin (30/9) malam.

Arti yang tinggal tidak jauh dari rumah sakit itu menuturkan para pedemo yang dilarikan ke RS Mintohardjo diangkut menggunakan sejumlah ambulans dari fasilitas kesehatan di Jakarta. Hingga pukul 23.45 WIB, sejumlah ambulans masih mengevakuasi pedemo ke RS Mintohardjo.

Baca Juga

Mobil ambulans tersebut diketahui berasal dari sejumlah Puskesmas di antaranya Puskesmas Cakung dan Puskesmas Keliling Tanah Abang, berdasarkan tulisan di badan ambulans. Selain menggunakan ambulans, beberapa pedemo yang dilarikan ke RS juga menggunakan kendaraan seperti ojek dalam jaringan (online).

Sementara itu, di RS Mintohardjo didapati sejumlah pemuda dan pemudi yang diperkirakan sedang menunggu rekannya mendapatkan perawatan medis. Seorang pedemo, Dicky mengaku temannya mendapat perawatan medis karena terkena gas air mata dan luka di bagian tubuhnya.

"Teman saya ada kena gas air mata dan ada juga telapak tangannya luka karena mungkin jarak dekat dengan letupan gas air mata," kata mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Pasar Minggu, Jakarta itu.

Sejumlah personel TNI juga melakukan penjagaan di depan pos depan pintu gerbang utama rumah sakit. RS Mintohardjo menjadi salah satu rumah sakit rujukan para pedemo mengingat lokasinya dekat dengan titik aksi massa seperti kawasan Pejompongan dan Jalan Gatot Subroto yang dekat dengan gedung MPR/DPR/DPD RI.

Sementara itu, pengunjuk rasa di Semanggi, Jakarta, mulai membubarkan diri setelah sebelumnyabentrok dengan aparat keamanan yang berjaga. Pada Senin tengah malam, massa membubarkan diri setelah dipukul mundur oleh aparat keamanan menggunakan tembakan gas air mata.

Situasi di sekitar gedung DPR/MPR RI sudah kembali kondusif setelah para demonstran membubarkan diri dan mengakhiri bentrok dengan kepolisian pada Senin malam 30 September 2019. Ruas jalan Palmerah, Slipi dan arah Semanggi serta tol dalam kota yang lewat di depan gedung DPR/MPR RI kembali bisa diakses oleh pengguna jalan.

Pada pukul 00.00 WIB, Dinas Kebersihan DKI Jakarta pun mulai membersihkan batu, kayu dan benda lainnya sisa bentrok di sejumlah ruas jalan sekitar gedung DPR/MPR RI. Akibat unjuk rasa tersebut, Pos Polisi (Pospol) Atmajaya dirusak dan dibakar massa. Selain itu, layanan TransJakarta Bendungan Hilir dan Karet Sudirman tidak bisa beroperasi.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement