REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG— Suasana tak biasa terlihat di Masjid Al Hidayah Mapolres Sumedang, Senin (30/9). Di masjid tersebut puluhan orang berseragam polisi dan mahasiswa melaksanakan shalat ashar berjamaah.
Usai melaksanakan shalat wajib, jamaah melanjutkannya dengan shalat gaib. Shalat tersebut ditujukan bagi dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, yaitu Randi (21 tahun), dan Yusuf Kardawi (19) yang meninggal saat aksi unjuk rasa beberapa hari lalu. Kedua mahasiswa yang meninggal tersebut merupakan kader Perhimpunan Mahasiswa Islam (PMII) di kampus tersebut.
Shalat wajib berjamaah yang dilanjutkan dengan shalat gaib tersebut sebagai bentuk keprihatinan pengurus PMII Kabupaten Sumedang dan Polres setempat.
Menurut Kapolres Sumedang, AKBP Hartoyo, SiK, kegiatan tersebut sebagai wujud rasa duka ata smeninggalnya dua mahasiswa di Kendari.
‘’Kita ikut berduka untuk rekan mahasiswa di Kendari. Karena itu kami mengundang adik-adik PMII ke sini untuk silaturahim dan berdoa bersama,’’kata dia saat memberikan sambutan.
Selain mendoakan kedua almarhum, Hartoyo juga mengajak jamaah Masjid Al Hidayah untuk membaca Surat Yasin.
Dengan doa tersebut, kata dia, semoga Allah SWT mengampuni segala doa-dosanya dan menempatkannya di tempat yang layak.
‘’Semoga silaturahim ini juga mempererat tali persaudaraan antara polisi dan mahasiswa,’’ujar dia yang mengenakan seragam lapangan dan berpeci hitam.
Sementara itu, Ketua Komisariat PMII Universitas Sebelas April, Sumedang, Aziz Maulana Malik, menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya rekan mereka di Kendari.
Dia mengatakan, duka tersebut sangat dirasakan oleh rekan-rekannya di Sumedang. ‘’PMII akan berada di gara terdepan dalam mengawal demokrasi,’’cetus dia. n djoko suceno