REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Angka rakyat Amerika Serikat (AS) yang yakin Presiden Donald Trump harus dimakzulkan naik delapan persen dibandingkan pekan lalu. Menurut penyelenggara jajak pendapat Reuters/Ipsos, angka ini naik setelah rakyat AS mulai mengetahui tekanan yang dilakukan Trump terhadap Ukraina untuk menyelidiki Joe Biden dan putranya.
Dalam jajak pendapat yang digelar pada 24 sampai 30 September ini ditemukan sekitar 45 persen orang dewasa yakin Trump harus dimakzulkan. Angka itu lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya sebesar 37 persen. Sementara itu, sebanyak 41 persen lainnya menilai Trump harusnya tidak dimakzulkan dan 15 persen sisanya mengatakan tidak tahu.
Sebanyak 74 persen pendukung Partai Demokrat mengatakan Trump harus dimakzulkan. Angka tersebut juga naik delapan poin dibandingkan pekan sebelumnya. Sementara ada 13 persen pendukung Partai Republik yang mengatakan mereka mendukung pemakzulan, naik tiga persen dari sebelumnya.
Tidak ada pendapat yang berubah dari independen. Jajak pendapat ini mencerminkan beberapa jajak pendapat terbaru lainnya yang juga menemukan naiknya dukungan terhadap penyelidikan pemakzulan Trump.