REPUBLIKA.CO.ID, Hillary Brigitta Lasut (23 tahun) terlihat sedikit canggung saat memerankan pimpinan DPR sementara pada geladi bersih pengambilan sumpah anggota DPR pada Senin (30/9). Wajahnya terlihat masih cerah. Putri Bupati Kabupaten Talaud Elly Engelbert Lasut tersebut memang menyandang sebagai anggota DPR termuda periode 2019-2024.
"Mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dalam usia 23 tahun itu memang bukan hal yang mudah. Karena, di waktu itu saya harus berada di satu dapil dengan tiga jenderal, dua mantan bupati, dua mantan calon gubernur, lima incumbent, dan beberapa orang terkenal lainnya," kata Hillary saat ditemui seusai mengikuti geladi bersih.
Ia pun menceritakan persiapan yang perlu dilakukan menjelang pengambilan sumpah pada Selasa (1/10). Brigitta mengaku hanya mengikuti arahan dari sekretaris jenderal DPR terkait apa saja yang harus dilakukan. "Ya, tinggal ada beberapa narasi yang dihafalkan," ujar politikus Partai Nasdem itu.
Brigitta akan didampingi politikus Partai Demokrat Abdul Wahab Dalimunthe (80 tahun) sebagai perwakilan anggota DPR tertua periode 2019-2024. Sebelum resmi menjabat sebagai anggota DPR, wanita kelahiran 22 Mei 1996 tersebut mengaku mendapat pesan dari keluarganya untuk tetap menjadi pribadi idealis yang berlandaskan objektivitas dan netralitas.
Wanita lulusan Washington University tersebut juga berharap bisa menduduki Komisi III. Dengan latar belakang yang ia miliki, ia yakin bisa duduk di Komisi III. "Karena, aku jenjang pendidikan S-1, S-2, S-3 semua hukum dan mendalami tindak pidana korupsi, jadi aku komisi III hampir pasti," kata dia.
Wajah baru anggota DPR periode 2019-2024 lainnya adalah Suryadi Jaya Purnama. Ia sudah bersemangat untuk memenuhi janji politik partainya, PKS, setelah dilantik. Ia ingin mengusung misi penghapusan perpanjangan SIM, pembebasan pajak bagi pekerja yang berpenghasilan di bawah Rp 8 juta yang diusung partainya.
“Isu-isu ini akan kami pertanggungjawabkan kepada konstituen karena banyak di antara mereka yang sudah memilih kami oleh sebab janji itu," ujar Suryadi.
Pria 45 tahun ini mengaku, sebagai perwakilan dari dapil II Nusa Tenggara Barat (NTB), dia berharap bisa bergabung dalam bidang yang mengurusi persoalan pariwisata dan infrastruktur. Dia melihat, masih banyak potensi wisata dan pertanian di daerah yang tidak sejalan dengan kondisi infrastruktur setempat.
Suasana pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Persoalan infrastruktur juga menjadi sorotan caleg terpilih dari dapil II Sumatra Barat (Sumbar), Athari Gauthi Ardi. Perempuan yang maju lewat Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut kondisi infrastruktur yang memprihatinkan di daerahnya menjadi salah satu inspirasi untuk maju sebagai caleg.
Dengan demikian, perempuan 26 tahun ini nantinya ingin berperan di Komisi V DPR RI yang salah satunya membidangi persoalan infrastruktur. Athari juga menuturkan, saat turun ke dapilnya, dia menyadari keterwakilan perempuan dalam politik sangat minim.
Ia mengungkapkan, pada masa bakti DPR RI 2014-2019, hanya ada satu perempuan yang mewakili dapil Sumbar II. "Sementara, saat ini alhamdulillah sudah terpilih tiga caleg perempuan, termasuk salah satunya saya. Kami ingin perspektif perempuan untuk bidang infrastruktur bisa diperjuangkan di parlemen," kata dia.
Politikus PDIP Putra Nababan yang hadir saat geladi bersih pengambilan sumpah mengaku tak ada persiapan khusus untuk pelantikan. Mantan jurnalis televisi yang maju dari dapil DKI Jakarta I tersebut datang mengenakan kemeja garis-garis putih terlihat ikut duduk di ruang rapat paripurna yang akan dipakai besok.
"Nggak ada (persiapan) ya, saya lebih kepada fokus untuk pengucapan sumpah janji dan setelah itu ada pengarahan dari Fraksi PDIP DPR RI maupun MPR RI," tuturnya.
Di lingkungan Kompleks Parlemen Senayan, sejak Senin (30/9) pagi terlihat sejumlah orang sibuk menata berbagai jenis bunga. Mulai dari bunga sedap malam, hingga bunga mawar merah. Sebanyak 575 anggota DPR akan mengucapkan sumpah jabatan di bawah kita suci sesuai dengan keyakinan masing-masing. Sebanyak 298 orang di antaranya merupakan pejawat. Sisanya merupakan pendatang baru.
Sekjen DPR Indra Iskandar menuturkan, berdasarkan jadwal yang telah disusun, rangkaian pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR akan dimulai pukul 10.00 WIB dan berakhir sekira pukul 11.40 WIB. Setelah itu, agenda dilanjutkan dengan rapat fraksi. Setelah selesai, seluruh fraksi akan menggelar rapat badan musyawarah untuk menentukan ketua dan pimpinan DPR.
"Sore itu kalau disepakati, langsung penetapan pimpinan DPR. Kalau staminanya masih kuat, malam itu kami berkoordinasi dengan MA untuk langsung diadakan pelantikan, malamnya, DPR. Kalau terlalu lelah, besok paginya, tanggal 2 (Oktober)," katanya menjelaskan. N ferbianto adi saputro, ed: agus raharjo