REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Jaringan toko ritel fashion dunia, Forever 21, menyatakan bangkrut. Sebagai imbasnya, Forever 21 akan menutup 350 gerainya yang tersebar di seluruh dunia.
Perusahaan ritel yang sudah berdiri selama 35 tahun ini berencana akan menurutp 350 tokonya dan menarik lini bisnisnya dari 40 negara.
Wakil Presiden Forever 21, Linda Chang mengatakan perusahaan berencana melakukan penutupan gerai tak hanya di Amerika Serikat saja. Penutupan juga dilakukan terhadap gerai mereka yang tersebar di Asia, Eropa dan Kanada.
"Ini adalah langkah penting dan perlu untuk mengamankan masa depan Perusahaan kami, yang akan memungkinkan kami untuk mengatur kembali bisnis kami dan mengubah posisi Forever 21," kata Linda seperti dilansir dari Washington Post, Selasa (1/10).
Untuk bisa menyelamatkan perusahaan, rencananya Forever 21 akan melakukan pinjaman ke perbankan senilai 10 miliar dolar AS. Saat ini kreditur yang sudah menyatakan akan menyokong perusahaan ini antara lain, Simon Property Group sebesar 8,1 juta dolar AS. Brookfield Properties sebesar 5,3 juta dolar dan FedEx sebesar 3,4 juta dolar.