REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota DPR RI hasil Pemilu 2019 resmi dilantik pada hari ini, Selasa (1/10). Di tengah gejolak aksi demonstrasi yang ditujukan pada lembaga legislatif tersebut, netizen masih menaruh harapan besar kepada anggota 575 anggota Dewan yang akan bertugas selama lima tahun tersebut.
Indonesia Indicator (I2) melalui sistem Intelligence Perception Analysis (IPA) mencatat, sepanjang 1-30 September 2019, terdapat sebanyak 22.491 percakapan dari 9.949 akun, dengan 77 persen akun milenial. Di dalam percakapan tersebut, ada sebanyak 7.353 cuitan di Twitter yang berisi harapan terhadap anggota DPR RI yang baru.
"Harapan netizen yang paling tergambar kepada anggota DPR baru adalah menolak RKUHP dan memperkuat KPK. RKUHP dianggap justru merugikan masyarakat, selain itu juga dinilai akan memunculkan kriminalisasi terhadap para oposisi/suara aktivis dengan pasal penghinaan presiden. DPR baru diharapkan mampu dengan tegas menolak RKUHP," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang melalui siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Senin (1/10).
Total cicitan netizen yang menolak RKUHP dan UU KPK, menurut Rustika, mencapai 5.892. "Netizen mengharapkan DPR baru mampu memperkuat KPK. Baik dengan dengan mendorong penerbitan Perppu atau yudicial review ke MK," ungkap dia.
Selain itu, netizen juga banyak memberikan ucapan selamat kepada para legislator terpilih, selain juga mengharapkan acara pelantikan anggota DPR RI berlangsung sukses. Total cuitan yang berharap agar pelantikan berlangsung lancar mencapai 2.330.
Tindak pidana korupsi juga merupakan salah satu isu yang menjadi perbincangan netizen. Mereka berharap agar DPR baru jauh dari tindak pidana korupsi. Total cuitan soal ini mencapai 450. Menurut Rustika, netizen berharap DPR baru mampu mengubah citra DPR lama yang identik dengan deretan kasus korupsi. "Selain itu, ada pula 339 cuitan yang menginginkan agar DPR baru amanah dan adil," kata Rustika.
Lima Kelompok
Berdasarkan Analisis Jejaring, kata Rustika, sepanjang 30 Agustus hingga 29 September, pembicaraan seputar anggota DPR 2019-2024 membentuk beberapa kelompok-kelompok pembicaraan kecil. Kelompok pembicaraan ini memberikan respons yang berbeda-beda terkait DPR yang baru.
Kelompok Pertama, terdiri dari 42,22 persen. Kelompok ini secara umum merupakan pendukung partai oposisi pemerintah.
Kelompok Kedua, sebanyak 18,9 persen. Perbincangan kelompok ini didominasi kritikan bahkan ujaran kebencian terhadap DPR. Hal ini diakibatkan kekecewaaan netizen terhadap DPR.
Kelompok Ketiga terdiri 16,97 persen. Netizen yang tergabung dalam kelompok ini berupaya memberikan jawaban-jawaban atas berbagai tuduhan yang dilontarkan kepada pemerintahan.
Sementara Kelompok Keempat terdiri dari 14.65 persen. Kelompok ini merupakan netizen yang merespons media. Banyak netizen yang tertarik merespons berita anggota DPR baru dari kalangan artis.
Kelompok lima mencapai 7,26 persen. Kelompok netizen ini banyak mencuit soal aspirasi dan pendapat mereka atas DPR lama dan baru.