REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Presiden Guetemala Jimmy Morales mengatakan pemerintah telah menghancurkan ladang koka yang diperkirakan dapat menghasilkan kokain senilai 800 juta dolar AS. Ia menegaskan pemerintahannya mengincar industri kokain dan kelompok kejahatan terorganisir.
Dalam konferensi pers, Selasa (1/10), Morales mengatakan pemerintahannya telah membongkar empat laboratorium pemrosesan koka. Salah satu diantaranya dapat memproduksi 300 sampai 500 kilogram kokain per hari.
Pemerintah Guatemala menemukan beberapa ladang dan laboratorium pemrosesan koka pada awal bulan ini. Temuan terjadi setelah pemerintahan Morales dan Kongres memberikan kekuatan darurat sementara kepada militer untuk menanggapi pembunuhan tiga tentara di timur laut negara itu.
Pemerintah mengatakan tiga tentara itu dibunuh oleh penyelundup narkoba. Seperti negara di Amerika Tengah lainnya selama bertahun-tahun Guatemala telah menjadi pusat transit kokain di Amerika Latin.
Tapi penemuan ladang dan labotarium ini membuat Kementerian Dalam Negeri Guatemala mengakui. Kini mereka tidak hanya menjadi tempat transit tapi telah menjadi negara yang memproduksi kokain. Hal ini meningkatkan kekhawatiran produksi kokain telah bergerak ke luar negara-negara Andes yang semakin dekat dengan pusat permintaan di Amerika Serikat (AS).