REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sudah tiga pertandingan dilewati oleh pemain anyar Persib Bandung, Omid Nazari. Sejak pemain berpaspor Filipina ini bergabung, Persib belum pernah kalah.
Indonesia bukan negara yang asing bagi pemain berusia 28 tahun ini. Omid pernah bermain melawan Persija Jakarta saat memperkuat Ceres Negros di ajang Piala AFC 2019 lalu.
Menurut Omid, ia bisa beradaptasi dengan baik dengan kultur sepak bola Indonesia. Pengalaman saat Piala AFC membuat salah satu cara Omid beradaptasi.
"Terutama musim lalu di Piala AFC karena kami banyak pergi ke negara-negara di Asia Tenggara," kata Omid di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Senin (30/9).
Omid mengakui ada perbedaan yang ia rasakan ketika bermain di Indonesia. Meski begitu, pemain yang sempat membela timnas Iran ini mengaku lebih banyak persamaan permainan yang ia rasakan. "Manila adalah kota besar dan lebih mirip Jakarta mungkin. Jadi ada perbedaan tipe dari kedua kota ini dan Anda harus banyak mempelajari dan mendapat pengalaman di sini," katanya.
Omid memang harus menjelaskan latar belakangnya sebagai pemain bola profesional. Lahir dari keluarga yang berbeda kewarganegaraan membuat sebagian orang bingung. "Saya lahir dan tumbuh di Swedia. Ibu saya dari Filipina dan bapak saya dari Iran. Jadi saya gabungan dari Swedia, Iran, dan Filipina," katanya.
Kini bersama sang adik, Amin Nazari, keduanya memiliki paspor Filipina melalui proses naturalisasi. Keduanya merupakan jebolan klub asal Swedia yang melahirkan nama besar Zlatan Ibrahimovic, Malmo FC.
Sebelum bergabung ke Persib, Omid berhasil membawa Ceres Negros juara Liga Filipina dan lolos dari babak grup zona Asia Tenggara Piala AFC lalu. Kini ia ingin fokus dengan tanggung jawabnya bersama Persib. "Saya di sini untuk bermain sepak bola dan fokus untuk hal yang benar," katanya menegaskan.