REPUBLIKA.CO.ID,SUBANG -- Dinas Sosial Kabupaten Subang, melansir, ada enam warga wilayah ini yang ikut nengungsi pascakerusuhan di Wamena, Papua. Saat ini, enam warga tersebut meminta untuk dipulangkan. Karena itu, instansi ini meminta pemerintah pusat, untuk bisa memulangkan warga yang saat ini kondisinya masih mengalami trauma tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang, Rahmat Ependi, mengatakan, saat ini instansinya berupaya memulangkan enam warga yang ikut terdampak kerusuhan di Wamena tersebut. Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan pusat, supaya enam warga tersebut bisa segera kembali ke rumahnya di Subang.
"Kita sudah layangkan surat ke pusat, bahwa ada enam warga Subang di Wamena, yang ikut mengungsi akibat kerusuhan tersebut," ujar Rahmat, Selasa (1/10).
Enam warga itu, masing-masing, Vety Srikilatna Dewi, Asep Yudi, keduanya warga Desa Cinangka, Kecamatan Pabuaran. Kemudian, Thiya Octavia, warga Desa Tanggulun Barat, Kecamatan Kalijati.
Selanjutnya, Diana Fungky dan Ani, keduanya warga Kampung Cibeling, Desa Salamjaya, Kecematan Pabuaran. Serta, Selvia Nopianti, warga Kampung/Desa Salamjaya, Kecamatan Pabuaran.
Sementara itu, Kardi (60 tahun) ayah kandung Vety Srikilatna Dewi, mengatakan, anaknya itu merantau ke Wamena, bersama teman-temannya. Mereka bekerja di wilayah itu. Akan tetapi, akibat kerusuhan beberapa hari yang lalu, ribuan warga mengungsi. Termasuk anaknya.
"Anak saya, ikut mengungsi ke kantor Koramil di Wamena. Dia, terus-terusan menangis, dan ingin segera dipulangkan. Katanya, takut kalau kerusuhan itu akam kembali pecah," ujar Kardi.
Karena itu, dirinya sudah melaporkan kondisi anaknya ke Dinas Sosial. Dengan harapan, putrinya itu bisa segera pulang dan berkumpul dengan keluarga.