Selasa 01 Oct 2019 17:10 WIB

Amartha Tingkatkan Inklusi Keuangan Bagi Mahasiswa

Tahun 2019 OJK menargetkan untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga 35 persen.

PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menggelar acara talkshow edukatif bertajuk Impact Talk Vol.3 dengan tema “Fintech untuk Generasi Cerdas” di Gedung IPTEKS, Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar, pada Selasa (1/10) pagi. Acara ini digelar dalam rangka memperingati bulan inklusi keuangan yang jatuh pada Oktober.
Foto: Amartha
PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menggelar acara talkshow edukatif bertajuk Impact Talk Vol.3 dengan tema “Fintech untuk Generasi Cerdas” di Gedung IPTEKS, Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar, pada Selasa (1/10) pagi. Acara ini digelar dalam rangka memperingati bulan inklusi keuangan yang jatuh pada Oktober.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menggelar acara talkshow edukatif bertajuk Impact Talk Vol.3 dengan tema “Fintech untuk Generasi Cerdas” di Gedung IPTEKS, Universitas Hasanuddin (UNHAS), Makassar, pada Selasa (1/10) pagi. Acara ini digelar dalam rangka memperingati bulan inklusi keuangan yang jatuh pada Oktober.

Acara memberikan edukasi mengenai perkembangan industri keuangan khususnya financial technology (fintech) kepada lebih dari 250 mahasiswa. Acara ini menampilkan para pembicara seperti Andi Taufan Garuda Putra selaku Pendiri dan CEO Amartha, Dani Surya Sinaga selaku Direktur Pengawasan LJK OJK Regional 6 Sulampua, Aulia Akbar selaku Financial Advisor MoneySmart dan dimoderatori oleh Veronica Moniaga.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Abdullah Sanusi selaku Direktur Alumni dan Penyiapan Karir UNHAS mengatakan, mahasiswa adalah generasi emas yang akan memimpin Indonesia. "Pengetahuan mengenai inklusi keuangan menjadi sangat penting untuk ditanamkan sejak dini, mulai dari tata cara pengelolaan keuangan hingga memahami perkembangan layanan dan industri keuangan khususnya fintech,” katanya.

Saat ini tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah. Hasil riset OJK pada 2016 hanya 29,7 persen masyarakat yang paham inklusi keuangan, Dani Surya Sinaga, menjelaskan satu persen kenaikan inklusi keuangan akan mendorong kenaikan pertumbuhan PDB per kapita sebesar 0,03 persen.

"Tahun 2019, OJK menargetkan untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga 35 persen,” seperti dalam siaran persnya.

photo
(KiKa) Dani Surya Sinaga, Direktur Pengawasan LJK OJK Regional 6 Sulampua, Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri dan CEO Amartha, Aulia Akbar, Financial Advisory MoneySmart dan Veronia Moniaga, moderator.

Andi Taufan menjelaskan, Amartha berperan aktif dalam mendorong inklusi keuangan dengan memberikan akses keuangan dan edukasi kepada mitra, yang merupakan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, serta pendana Amartha terutama kaum milenial yang mencapai 68 persen. Selain memberikan pendanaan untuk usaha produktif, Amartha juga memberikan pendampingan mengenai pengelolaan keuangan dan tata cara pengelolaan usaha kepada mitra Amartha.

Saat ini, Amartha telah menjangkau pulau Sulawesi. Ada 34 cabang yang telah dibuka di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara seperti Makassar, Pangkajene, Barru, Pare Pare, Pinrang, Gowa, Takalar, Palopo, Bone, Sopeng, Wajo, Sinjai, Jeneponto, Bulukumba dan Bantaeng. Hingga saat ini Amartha telah menyalurkan pendanaan Rp 1,38 triliun kepada lebih dari 291 ribu perempuan pengusaha mikro di desa.

photo
Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra saat sambutan di acara Impact Talk Vol.3, UNHAS, Makassar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement