Selasa 01 Oct 2019 17:21 WIB

Warga Surabaya Petik Buah dan Sayur Gratis di Panen Raya

Hasilnya pun dibagi-bagikan secara gratis.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Petani memeriksa buah jeruk siap panen di Desa Penaguan, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (15/8/2019).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petani memeriksa buah jeruk siap panen di Desa Penaguan, Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (15/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya melakukan panen raya sayur-sayuran, buah-buahan, udang, serta ikan yang ditanam di area mini agrowisata, di area kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Surabaya, Selasa (1/10). Warga Kota Surabaya pun diperkenankan ikut memanen dan merasakan sensasi memetik sayur dan buah sendiri.

Hasilnya pun dibagi-bagikan secara gratis. Tidak hanya itu, bahkan warga masyarakat bisa mengambil bibit buah dan sayuran, juga gratis. "Kan gak boleh kalau hasilnya dijual. Jadi yang dibagikan secara gratis. Siapa pun warga Surabaya boleh ikut," kata Kepala DKPP Erna Purnawati.

Erna menjelaskan, banyak sayuran dan buah-buahan yang ditanam di sana. Seperti golden melon, jeruk, kangkung, brokoli, dan sebagainya. Di sana juga ditanam udang vaname, ikan pare, hingga ikan nila. Terdapat pula peternakan ayam petelur di lokasi yang sama.

“Tiga bulan sekali itu pasti panen. Sekali panen macam-macam, baik sayur dan buah-buahan. Dan masyarakat boleh ikut panen, hasilnya dibagikan gratis,” ujar Erna.

Erna menegaskan, hasil panen tidak boleh dijual oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Erna menjelaskan, pertanian terpadu semacam itu sangat penting bagi DKPP karena untuk memberikan contoh kepada warga Kota Surabaya.

Selama ini, kata Erna, jajarannya selalu rutin mengadakan penyuluhan, pelatihan, dan pembagian bibit sayur-sayuran, maupun buah-buahan. Sehingga dirasanya pihaknya untuk mempraktikkan penanaman, meskipun di tengah kawasan padat penduduk.

“Kita sering mengadakan penyuluhan dan juga membagikan bibit serta pelataihannya untuk urban farming. Nah paling tidak di kantor kita juga bisa praktiknya seperti apa. Kita ngajari orang tapi di kantor kita juga tidak ada contohnya, kan tidak elok seperti itu,” ujar Erna.

Erna menambahkan, pihaknya akan terus memanfaatkan lahan Pemkot Surabaya di beberapa lokasi untuk mempraktikkan pengembangan mini agrowisata. Salah satunya di Kelurahan Keputih, dimana Pemkot Surabaya memiliki lahan kosong seluas 75 hektar.

Kepala Bidang Pertanian Rahmad Kodariawan menegaskan, ke depan pohaknya juga akan terus mengembangkan pertanian terpadu, termasuk di Mini Agrowisata. Bahkan, ia mengaku akan menambah jenis varietasnya.

“Kalau sekarang ini hanya ada beberapa jenis varietas, nanti akan kami tambahkan lagi, khususnya tanaman-tanaman yang langka,” kata Rahmad.

Dijelaskan, di Mini Agrowisata itu sudah ada sekitar 150 jenis varietas tanaman. Sedangkan buahnya sekitar 10-15 jenis. Dia merasa perlu terus ditambah supaya memberikan pelajaran kepada warga Kota Surabaya.

“Nanti lahannya akan kami bagi lagi supaya lebih banyak memuat jenis varietas,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement